Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni saat akan menjalani tes kesehatan di RSAL Dr. Mintoharjo, Jakarta, Sabtu (24/9). Tes kesehatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian tahapan pendaftaran cagub dan cawagub peserta Pilkada DKI Jakarta 2017. Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com — Munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon gubernur dari Koalisi Cikeas bukan sesuatu yang aneh. Kemunculannya tidak perlu mendapat kritik yang tidak seharusnya karena Agus saat ini merupakah salah satu putra terbaik bangsa.

“Saya, anda, kita semua, tentu ingin Jakarta dipimpin oleh putra terbaik bangsa dan bukan dipimpin oleh sosok yang selalu merasa terbaik,” ujar tokoh Rumah Amanah Rakyat, Ferdinand Hutahean dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/9).

Menurutnya, keterpilihan nama Agus di Koalisi Cikeas akan menarik lebih besar pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Putra SBY yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN itu berpasangan dengan Silvyana Murni, tokoh birokrat DKI Jakarta dan tokoh Betawi yang mempunyai sederet prestasi gemilang.

“Kita butuh pemimpin yang bisa merasa bukan yang merasa bisa. Dengan demikian, kemunculan Agus HY sudah tepat menjawab kebutuhan kita akan pemimpin saat ini.”

Mengenai isu yang menyatakan bahwa SBY mengorbankan Agus, hal itu disebutnya sebagai isu yang tidak lucu sama sekali. Sebab kemunculan Agus menjadi Cagub sejatinya bukan atas dasar paksaan keluarga, tetapi berdasarkan kepentingan yang lebih bedar.

Yakni kepentingan publik, kepentingan Jakarta dan kepentingan negara, bahwa Jakarta dan Indonesia dalam kondisi yang tidak beruntung karena dipimpin oleh pemimpin yang hanya merasa bisa tapi tidak bisa merasa.

“Seorang ayah tidak mungkin memberikan ular berbisa kepada anaknya. Seorang ayah tidak mungkin menempatkan anaknya digaris depan pertempuran jika ingin mengedepankan kepentingan keluarga. Tapi karena untuk kepentingan yang jauh lebih besar dari sekedar kepentingan keluarga atau kelompok, maka SBY merestui putranya Agus HY turun kemedan perang dan berada digaris perang.”

“Agus HY tidak dikorbankan, tapi Agus HY siap berkorban untuk negerinya, itulah Agus HY, menelusuri jalan pengorbanan mulia dan bukan dikorbankan,” kata Ferdinand.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu