Saat SBY menyampaikan Pernyataan Terkait Tudingan Antasari Azhar, Jakarta, Selasa 14 Februari 2017

Jakarta, Aktual.Com- Mantan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menepis tudingan Mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menyatakan jika dirinya telah mengintervensi proses hukum terkait penangkapan Aulia Pohan lantaran terlibat kasus korupsi Yayasan Lembaga pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) pada 2008 lalu..

“Malam hari ini kami tengah melaksanakan acara zikir dan doa. Setelah 4 bulan lebih kami semua, utamanya tim pemenangan Agus-Sylvi, berikhtiar dan berupaya sekuat tenaga. Maka saatnya tiba untuk berserah diri dan mohon pertolongan Allah. Namun, saya terpaksa harus menyampaikan penjelasan kepada pers untuk diteruskan kepada saudara-saudara saya dan Masyarakat Indonesia. Karena tiba-tiba hari ini ada serangan dan sebutlah black campaign yang disampaikan oleh Antasari, mantan narapidana yg baru saja mendapatkan grasi dari Presiden Jokowi,” kata SBY saat menggelar konpers di Bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (14/2/2017) malam.

“Sama dengan pemilihan presiden 2004 dulu, di kala minggu tenang saya juga mendapatkan fitnah dan bahkan sebuah bulletin sengaja dibikin, dicetak dan diedarkan. Saya membacanya di Jawa Timur bahkan, yang isinya juga serangan, fitnah dan pembunuhan karakter. Jadi, Tuhan menakdirkan bahwa nasib Agus Harimurti Yudhoyono nampaknya sama dengan nasib saya dulu ketika mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2004,” tambah SBY.

“Hari ini Antasari mengeluarkan statement di Bareskrim Polri yang esensinya menuduh dan menyerang saya, merusak nama saya. Sebenarnya, sudah lama saya memperkirakan hal ini akan terjadi. Adalah saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya yang mengingatkan, “Awas Pak SBY, sepertinya akan ada gerakan politik yang akan menggunakan Antasari untuk menyerang dan mendskreditkan Pak SBY.Itu saya dengar sudah cukup lama, barangkali sejak 2 bulan yang lalu. Hal itu benar terjadi hari ini,” sambung SBY.

“Saya harus mengatakan bahwa nampaknya grasi Presiden Jokowi ada muatan politiknya. Sepertinya, ada misi untuk menyerang dan merusak nama saya, juga keluarga saya. Serangan ini diluncurkan dan dilancarkan satu hari sebelum pemungutan suara sebelum pencoblosan Pilkada DKI Jakarta. Sulit untuk tidak mengatakan bahwa serangan fitnah, dan pembunuhan karakter ini terkait langsung dengan Pilkada Jakarta. Saya ulangi lagi, terkait langsung dengan Pilkada pemungutan suara yang insya Allah akan dilaksanakan esok hari,” tegas SBY.

“Saya duga juga ini direncanakan, tidak muncul tiba-tiba oleh Antasari dan aktor-aktor politik yang ada di belakangnya. Tujuan dan sasarannya jelas saudara-saudara, siapapun tahu. Agar nama SBY dan nama Agus Harimurti Yudhoyono rusak, tercoreng. Akhirnya, yang diharapkan dalam pilkada Jakarta yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan esok hari 15 Februari 2017, Agus-Sylvi kalah,” sambung SBY.

“Dari hati saya yang paling dalam harus mengatakan luar biasa politik ini, luar biasa negara kita sekarang ini. Setelah sejak november saya SBY terus diserang dan dihancurkan nama baik saya tujuannya jelas sekali agar elektabilitas Agus Harimurti drop dan menurun dan kemudian kalah dalam Pilkada,” sesal SBY.

Tetapi kata SBY nampaknya, masih belum puas karena hal ini harus menghancurkan nama SBY dan AHY di jam-jam terakhir sebelum pemungutan suara.” I have to say politik ini kasar, kurang berkeadaban, tak masuk di akal sehat dan naudzubillah sepertinya kekuasaan bisa berbuat apa saja. Menindas yang lemah dan tidak berdaya,” cetus SBY.

SBY melanjutkan “Malam ini saya jawab dan klarifikasi sehingga tuduhan sadis Antasari bersamaan dengan jalan hukum yang sudah saya tempuh hari ini juga. Sementara fitnah Antasari kepada keluarga saya yang lain akan juga dituntut secara hukum pada saatnya yang tepat nanti. Meskipun saya pesimis dan bisa-bisa keadilan tak bisa saya dapatkan. Tapi saya tetap percaya atas keadilan yang diberikan oleh Allah,” kata pria yang juga Ketum Partai Demokrat.

SBY menambhakan “Saya tidak tahu kapan dan bagaimana cara keadilan Allah, keadilan Tuhan akan datang. Sekarang ini, sepertinya selalu membenarkan yang kuat dan bukan memperkuat kebenaran. Saya tidak tahu apakah saudara saudara, pers dan media juga berani memperkuat kebenaran atau juga selalu membenarkan yang kuat,” ujar SBY.

SBY mengatakan jika Antasari telah menuduh dirinya sebagai inisiator dari kasus hukumnya. Seolah-olah tidak bersalah, dan hanya menjadi korban. “Dengan izin Allah, dengan tegas saya sampaikan tuduhan itu sangat tidak benar. Tuduhan itu tanpa dasar. Tuduhan itu liar. Tidak ada niat, tidak ada pikiran dan tidak ada pula tindakan saya untuk melakukan tindakan yang seolah olah mengorbankan Antasari,” aku SBY.

Kejahatan yang melibatkan Antasari tersebut sambung SBY tak ada hubungannya dengan posisi dan jabatan dirinya dan juga posisi dan jabatan Antasari saat itu.

“Untuk diingat saudara saudaraku Rakyat Indonesia, saya tidak pernah menggunakan kekuasaan saya sebagai Presiden dulu untuk mencampuri penegak hukum untuk kepentingan politik saya. Saya tidak pernah mengintervensi kepolisian, kejaksaan, dan majelis hakim. Sama sekali tidak, dalam urusan hukum kasus Antasari. Karenanya, saya berharap para penegak hukum dapat menggelarkan dan membuka kembali kasus Antasari,” imbuh SBY.

“Saya tidak tahu bagaimana aturan hukumnya, saya berharap ungkap semua fakta, data dan kebenaran dengan gamblang. Segamblang gamblangnya. Saya kira para penegak hukum yang memproses kasus Antasari masih ada semua. Penyelidik dan penyidik kepolisian masih ada. Mantan Kapolri nya masih ada. Penuntut, jajaran kejaksaan masih ada. Mantan Jaksa Agungnya masih ada, pemutus tuntutan umum masih ada. Majelis hakim saya kira juga masih ada. Bapak bapak para pendekar kebenaran dan keadilan, ceritakan kebenaran apa adanya. Jangan takut semoga Bapak Ibu para penegak hukum waktu itu tidak tergoda dengan iming-iming jabatan sehingga meracaukan kebenaran. Biar rakyat Indonesia semuanya tau apa yang terjadi atas almarhum Nasrudin dulu. Para penegak hukum kasus Antasari terang benderang, bahkan kata mereka, para penegak hukum ada pro yang lebih menguatkan kebenaran atas putusan majelis hakim dulu. Tetapi karena saya yang tidak terkait sama sekali, apalagi terlibat, dituduh secara sadis. Maka sekali lagi, ungkap, buka, dan beberkan keseluruhan kasus Nasrudin yang melibatkan Antasari,” pungkas SBY.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs