Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menepis pernyataan Antasari Azhar mengenai adanya intervensi Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudoyono terkait penangkapan Aulia Pohan karena kasus korupsi Yayasan Lembaga pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) pada 2008 lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (14/2), SBY menyebut bahwa tuduhan Antasari tidak berdasar dan liar.
“Dengan izin Allah, saya katakan bahwa tuduhan itu sangat tidak benar, tuduhan itu tanpa dasar, tuduhan itu liar,” tegasnya.
Disampaikan SBY, dirinya tidak ada niat dan tidak ada pikiran serta tidak ada pula tindakan untuk melakukan tindakan yang seolah-olah mengorbankan Antasari.
“Kejahatan yang melibatkan Antasari tersebut tidak ada hubungannya dengan posisi dan jabatan saya serta juga dengan posisi dan jabatan Antasari waktu itu,” jelasnya.
SBY juga menyatakan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaannya semasa menjabat Presiden untuk mengintervensi kasus hukum, termasuk kasus Aulia Pohan dan pembunuhan Nasrudin. Bagi SBY, tuduhan Antasari terlalu sadis dan menyakiti hatinya dan keluarganya.
“Saya tidak pernah menggunakan kekuasaan saya sebagai Presiden untuk mencampuri penegak hukum, untuk kepentingan politik saya. Saya tidak pernah mengintervensi kepolisian, kejaksaan dan majelis hakim, sama sekali tidak dalam urusan hukum dan kasus Antasari ini,” tuturnya.
Antasari sebelumnya menyebut bahwa SBY adalah inisiator dalam kasus hukum yang menimpa dirinya. Antasari menyatakan bahwa ia menjadi korban dari kasus pembunuhan Nasrudin karena ia tidak melakukan pembunuhan tersebut.
Selain itu, Antasari juga menyebutkan bahwa SBY telah mengutus CEO MNC Group Harry Tanoesoedibjo untuk meminta dibebaskannya Aulia Pohan, tepat dua bulan sebelum pembunuhan Nasrudin terjadi.
(Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh: