Jakarta, Aktual.com – Direktur Strategi Indo Survey dan Strategy Karyono Wibowo menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak main-main mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
“Pemilihan Agus Harimurti sebagai calon gubernur menimbulkan kesan di benak publik seolah-olah Yudhoyono tidak main-main dengan keputusannya, sampai harus meninggalkan karier militer anaknya,” kata Karyono dihubungi di Jakarta, Kamis (29/9).
Keputusan SBY memang mengundang banyak pertanyaan dan berbagai pendapat tentang sosok Agus yang harus rela berhenti dari karier militernya, dan lebih memilih terjun ke kancah politik sebagai calon gubernur.
Ada yang menyebutkan SBY sedang mempersiapkan Agus menjadi calon presiden dengan menjadikan momentum Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 sebagai tahapan, untuk maju pada pemilihan presiden.
“Pendapat itu bisa benar, tetapi juga belum tentu tepat. Tentu ada perhitungan politik bila Agus menang ataupun kalah.”
Karyono mengatakan bila Agus kalah, memang bisa menjadi “harakiri” politik bagi keluarga Cikeas dan Partai Demokrat. Namun, bila dilihat dengan perspektif lain, bisa saja tujuan utama mereka memang bukan kemenangan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
“Mungkin saja Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 hanya sasaran antara. Pencalonan di DKI hanya sekadar mengadu nasib. Menang syukur, kalah pun tidak menjadi persoalan karena bukan tujuan utama.”
Bila itu yang dilakukan keluarga Cikeas dan Partai Demokrat, maka bisa jadi mereka hanya menguji kekuatan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Yudhoyono pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 sekaligus melihat peluang pada pemilihan presiden berikutnya.
Tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur sudah mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta untuk bersaing pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu