Jakarta, Aktual.com – PT Schneider Electric melakukan penyediaan pengadaan dan pemasangan rangkaian solusi EcoStruxure pada jaringan transmisi khususnya pada gardu-gardu distribusi (Middle Point) PT PLN (Persero) Area Pengaturan Distribusi (PLN APD) Jakarta Raya.
Country President Schneider Electric Indonesia Indonesia, Xavier Denoly menjelaskan bahwa saat ini akselerasi Internet of Things (IoT) telah menyentuh beragam aspek kehidupan dan menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, termasuk di bidang distribusi listrik.
“Miliaran perangkat jaringan listrik atau grid yang terotomatisasi telah mengumpulkan dan mengintegrasikan data pemakaian energi, dan hal ini akan mengubah masa depan grid dan mentransformasi tugas dari para operator grid,” ungkap Xavier kamis (13/7).
Menurutnya, pertumbuhan jumlah perangkat yang terotomatisasi inilah yang akhirnya membentuk apa yang dunia kenal sekarang sebagai grid of things. “Kami (Schneider Electric) ingin membantu pihak PLN untuk semakin menyesuaikan diri dengan tren ini. Berdasarkan arsitektur dan platform sistem EcoStruxure yang terbuka, beroperasi dengan bantuan IoT dan disesuaikan untuk pasar grid, kami menawarkan solusi EcoStruxure Grid sebagai bagian dari ekosistem EcoStruxure untuk memungkinkan software utilitas distribusi PLN memanfaatkan berbagai peluang baru yang diciptakan oleh digitalisasi di bidang utilitas,” lanjutnya.
Ia mengatakan, EcoStruxure Grid dirancang untuk menyediakan kerangka kerja terpadu untuk software utilitas guna mengatasi meningkatnya kompleksitas operasional grid dan mengoptimalkan pengelolaan aset. “Dengan IoT, solusi ini akan memperbaiki operasional utilitas dengan memberikan mobilitas, penginderaan, koneksi ke cloud, kemampuan analitik dan cybersecurity, dan memungkinkan operator grid mengelola, mengagregasi, membersihkan dan memperkaya data yang terkumpul untuk menciptakan nilai tambah,” paparnya.
Ia menambahkan, langkah menuju grid yang terdigitalisasi ini membuka peluang besar untuk mengurangi pemadaman listrik (blackout) dan resiko teknis lainnya. Fungsi kontrol yang kini terintegrasi dan terotomatisasi memungkinkan operator untuk terus memonitor grid secara real-time, meningkatkan kesiagaan, keamanan dan efisiensi dari jaringan network.
“Akhirnya upaya proaktif untuk mendeteksi dan mencegah masalah dapat dengan mudah dilakukan dari jarak jauh, bahkan sebelum masalah tersebut terjadi,” imbuhnya.
Sekadar informasi, baru-baru ini, Schneider Electric telah memenangkan tender PLN APD Jakarta Raya untuk pengadaan dan instalasi solusi EcoStruxure Grid di 1.232 lokasi gardu distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Proyek ini akan dikerjakan langsung oleh tim ahli dari Schneider Electric mulai Juni – Desember 2017 mendatang.
“Khusus untuk tender PLN APD Jakarta Raya kali ini, teknologi utama yang ditawarkan oleh Schneider Electric adalah RTU MiCOM C264 sebagai bagian dari solusi EcoStruxure Grid untuk produk listrik yang saling terkoneksi. RTU MiCOM C264 akan mengumpulkan dan mengirimkan seluruh status dari Gardu Induk ke PLN Distribution Control Center,” lanjutnya.
Tidak hanya melaporkan status pemutus beban atau load break switch beserta nilai pengukurannya, namun juga status pintu terbuka atau tertutup, temperatur ruangan, status jaringan komunikasi, memonitor power supply, dan lain-lain. RTU MiCOM C264 juga memungkinkan pengoperasian load break switch secara jarak jauh dari PLN Distribution Control Center.
Schneider Electric memenangkan tender ini karena kemampuannya untuk memberikan solusi yang lengkap dan sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang ditentukan oleh PLN, tentunya dengan harga yang kompetitif.
*adv
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan