Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA) mengatakan jika kabar perihal permintaan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair untuk menghentikan muktamar VIII hari ini adalah kebohongan besar.
Menurut dia, pernyataan yang dilontarkan oleh pihak Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa hanya untuk membuat peserta muktamar ragu hadir. (Baca: Muktamar Islah PPP)
“Itu bohong besar, karena memang pada saat ini tersebar sms-sms yang tidak memiliki dasar sama sekali yang tujuannya adalah untuk membuat ragu para peserta muktamar datang kemari (acara Muktamar VIII),” kata SDA di lokasi acara muktamar VIII PPP, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (30/10).
Masih dikatakan dia, jika dirinya mendapat laporan semalam jika muktamar yang bertema ‘Islah Nasional Untuk Rakyat’ ini disambut antusias dari para DPW PPP se Indonesia. Terbukti, sebanyak 28 DPW sudah berada di lokasi penyelenggaraan muktamar.
“Saya mendapat laporan semalam, peserta muktamar yang hadir diluar dugaan, walaupun telah terbit surat keputusan dari menkumham yang diperkirakan membuat gamang para peserta untuk datang,” seru dia.
“Nyatanya luar biasa kehadirannya,” tandasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menegaskan bahwa Muktamar PPP di Surabaya, Jawa Timur, adalah sah. Muktamar tersebut mengesahkan M Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP.
Suharso mengklaim bahwa Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair meminta agar muktamar tandingan yang akan dilakukan Suryadharma Ali dihentikan.
“Saya tidak mengatakan dibatalkan, tetapi Mbah Maimoen mengatakan dihentikan. Muktamar islah sudah di Surabaya dan sudah selesai,” kata Suharso di sela-sela acara Rapimnas I PPP di Hotel Crowne, Jakarta, Rabu (29/10).
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang