Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah). (ANTARA)

Jakarta, Aktual.com –  Pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang jatuh pada Selasa (2/5) kemarin tidak mengubah niat para pemudik untuk melakukan aktivitas mobilitas kembali ke Jabodetabek. Terpantau hingga Sabtu (7/5) atau H+4 lebaran kepadatan pemudik mencapai 60%.

Hingga Minggu (8/5) pemudik yang belum kembali ke Jabotabek masih cukup tinggi yaitu sebesar 46%. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia mengingatkan pemudik untuk menunda kepulangannya hingga tanggal 8 Mei karena diperkirakan arus balik masih padat.

“Silahkan kembali setelah hari ini. Masyarakat bisa merayakan lebaran ketupat dulu besok. Sehingga ini akan memberikan relaksasi juga bagi kepadatan jalan,” ujar Budi, Minggu (8/5).

Puncak tertinggi terjadi pada hari Sabtu atau H+4 bahkan menjadi rekor tertinggi dalam pengelolaan arus mudik. Pasalnya dari Bakauheni ke Merak, pergerakan kendaraan mencapai lebih dari 37 ribu dalam sehari. Sementara, untuk jalur tol Semarang ke Jakarta mencapai 170 ribu lebih kendaraan.

Moda transportasi udara juga mengalami puncak tertinggi hingg mencapai rekor baru di masa pandemi. Tercatat terdapat sebanyak 1.130 flight dengan jumlah 150 ribu penumpang pada hari Minggu.

“Ini belum pernah terjadi sejak pandemi,” katanya saat meninjau Terminal 2 Bandara Soetta, Tangerang, Banten.

Pemantauan dilakukan di sejumlah titik yakni 111 terminal, 16 pelabuhan penyebrangan, 50 bandara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/Drive.

Kementerian Perhubungan mendirikan Posko Angkutan Lebaran 2022 untuk memantau pergerakan pemudik dan membantu komunikasi sert memberikan informasi mudik dari semua moda transportasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nurman Abdul Rahman