Jakarta, Aktual.com – Sejumlah sekolah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua menolak sosialisasi sekaligus pelaksanaan imunisasi measles-rubella dan polio (MRP).
“Awal Desember 2018 telah menyiapkan dana untuk imunisasi MRP sekaligus sosialisasi di sekolah-sekolah namun tidak ada respon yang baik,” ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Merauke, dr Inge Silvia ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Minggu (16/12).
Menurut dia, orang tua para siswa menolak sosialisasi MRP dilakukan di sekolah sehingga kegiatan yang sudah direncanakan batal dilaksanakan.
“Ada sekolah-sekolah yang memang pencapaian imunisasinya minim sekali, sehingga direncanakan untuk melakukan imunisasi tetapi pihak sekolah tidak mau,” ujarnya.
Dia mengatakan, cakupan imunisasi MPR per sekolah di Merauke belum mencapai target karena hingga saat ini hanya mencapai 70 persen. Padahal pihak Puskesmas dan Dinkes Merauke sudah melakukan sosialisasi MRP awal Mei 2018. Dinkes dan Puskesmas juga sudah bekerjasama dengan Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, para ulama, dan gereja-gereja di Merauke, namun masih saja sekolah menolak pelaksanaan imunisasi MRP.
“Kalau untuk sekolah Kristen menolak imunisasi MRP dilakukan karena takut efek sampingnya dan lebih pada salah satu siswa yang meninggal di Wamena setelah imunisasi MRP,” ujarnya.
Sementara untuk sekolah-sekolah Islam di Merauke hingga kini lebih takut pada sisi haramnya. Akan tetapi, tambah dia, pecapaian imunisasi MRP untuk keseluruhan anak di Merauke sudah mencapai 100 persen lebih meski agak susah dan lama.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka