Jakarta, Aktual.com – Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) memamerkan 150 keris era kerajaan Majapahit di Museum Pusaka, Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (4/5). Pameran ini digelar dalam rangka merayakan hari keris sedunia yang jatuh pada 19 April lalu.
Keris-keris yang dipamerkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Lombok.
“Melalui pameran ini, kita bisa menyebarkan satu benda budaya yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan agung budaya dunia, yaitu keris,” ungkap Ketua Umum SNKI, Fadli Zon kepada wartawan di tengah pameran.
Keris, menurutnya adalah sebuah kreasi budaya yang merupakan kolaborasi antara karakter, nilai seni dan kerja keras. Ia menyebutkan bahwa pembuatan bilah keris yang harus ditempa dalam suhu 1.500 derajat Celcius, bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan nenek moyang berabad-abad silam.
Dengan teknologi maju pada masa kini pun, tambahnya, tidak banyak orang yang membuat keris dengan mudah. Oleh karenanya, ia pun berharap agar masyarakat setidaknya lebih menghargai atau jika memungkinkan dapat melestarikan keris.
“Ini sebetulnya benda budaya yang sangat tinggi nilai artistik dan pencapaian artistiknya dari para nenek moyang kita, dari mpu-mpu di masa lalu, dan budaya keris ini juga mempunyai satu pakem yang membuat kita mempunyai karakter,” jelas Wakil Ketua DPR ini.
Artikel ini ditulis oleh: