Fadli Zon menyatakan bahwa pameran ini merupakan sebuah proses edukasi mengenai keris sebagai hasil budaya kepada masyarakat. Dengan pameran ini, lanjutnya, diharapkan nantinya masyarakat tidak lagi mengenal keris sebagai sebuah benda yang kerap diidentikkan dengan hal-hal mistis.
“Saya kira penghargaan terhadap keris harus kita terus sampaikan kepada masyarakat untuk edukasi. Bukan semata-mata, kan selama ini image-nya, selalu terkait dengan mistik, perdukunan, dan lain-lain,” paparnya.
Pelestarian budaya asli Indonesia, juga disebut politikus asal Partai Gerindra ini sebagai salah satu upaya mempererat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia. Dengan demikian, ia mengharapkan agar masyarakat dapat melestarikan budaya Indonesia untuk menghindari perpecahan di dalam bangsa Indonesia.
“Inilah yang saya kira yang harus kita kedepankan. Budaya itu mempersatukan, jadi kalau kadang-kadang politik itu memecah belah, budaya yang mempersatukan,” pungkasnya menegaskan.
Peringatan hari keris sedunia ini merupakan perayaan pertama yang digelar SNKI. SNKI sendiri mengaku sudah merencanakan peringatan hari keris sedunia sejak tahun lalu.
Dalam pameran tersebut, SNKI juga memberikan penghargaan bagi dua orang yang dinilai berjasa dalam pelestarian budaya Perkerisan, yaitu KPA Wiwoho Basuki Msc dan Haryono Haryoguritno.
Laporan Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: