Jakarta, Aktual.com – Bencana kekeringan yang terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sepanjang Juli hingga Oktober 2018 mengakibatkan 20.698 jiwa kesulitan air bersih.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Supriatna di Karawang, Sabtu mengatakan, puluhan ribu jiwa yang kesulitan air bersih itu tersebar di 15 desa di tiga kecamatan.

Catatan BPBD Karawang, bencana kekeringan yang terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan dan Ciampel tersebut telah terjadi sejak akhir Juli hingga pekan kedua Oktober 2018.

“Selama kurun waktu Juli hingga saat ini kami terus melakukan pendistribusian air ke desa-desa yang mengalami kekeringan,” katanya saat dihubungi di Karawang.

Selain BPBD Karawang, ada juga pihak lain yang mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan seperti dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum, pihak kepolisian, serta pihak-pihak swasta.

Sementara itu, kekeringan yang terjadi di Kecamatan Tegalwaru di antaranya Desa Kutalanggeung, Cintalanggeng, Cintalaksana, Cintawargi, Wargasetra, Cigunungsari, dan Desa Cipurwasari.

Kemudian di Kecamatan Pangkalan, kekeringan terjadi di Desa Jatilaksana, Mulangsari, Tamansari, Tamanmekar, Cintaasih, Kertasari dan Desa Ciptasari.

Untuk di Kecamatan Ciampel, sesuai dengan catatan BPBD Karawang, kekeringan hanya terjadi di Desa Parungmulya.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby