Perum Bulog mulai merealisasikan impor sapi siap potong untuk meredam kenaikan harga daging sapi. Untuk tahap pertama, Bulog mendatangkan sapi siap potong sebanyak 2.390 ekor yang diimpor dari Australia untuk tahap pertama.

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah mengimpor 3.850 sapi Brahman Cross (BC) dari Northern Territory, negara bagian Australia melalui pintu masuk Pelabuhan Peti Kemas Kariangau di Kota Balikpapan. Sapi Brahman Cross (BC) Australia tersebut akan tiba di Provinsi Kalimantan Timur pada 13 Oktober 2015.

“Kedatangan sapi sebanyak itu merupakan tahap pertama dari empat tahap yang direncanakan, dari total sapi BC 11.000 ekor yang akan masuk Kaltim tahun ini,” kata Kepala Bidang Budidaya dan Perbibitan Dinas Peternakan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi, di Samarinda, Jumat (2/10).

Untuk kedatangan sapi tahap kedua dan selanjutnya, akan tiba di Balikpapan dengan jeda waktu sekitar dua pekan per tahap, sehingga diharapkan pada akhir Desember 2015 semua sapi sudah tiba dan diserahkan kepada para kelompok ternak.

Setelah sapi tiba di Pelabuhan Peti Kemas, kata dia, sapi-sapi tersebut tidak langsung didistribuskan kepada para kelompok ternak yang siap menerima, tetapi sapi harus dikarantina dulu sekitar satu pekan di pusat karantina yang ada di Kariangau.

Proses karantina memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk memantau kesehatan sapi dalam penyesuaian di lingkungan baru. Termasuk untuk meneliti fisik sapi apakah terjangkit penyakit atau tidak.

“Apabila dalam proses karantina tersebut ditemukan penyakit yang menular, berarti sapi itu tidak boleh didistribusikan kepada petani, tapi harus segera dipotong agar sapi yang lain tidak tertular,” katanya.

Total sapi yang akan masuk ke Kaltim dengan jumlah 11.000 ekor itu terdiri dari 10.050 ekor merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, sedangkan sisanya yang sebanyak 950 ekor merupakan pembelian yang dananya dari APBD Provinsi Kaltim.

Ia merinci, dari jumlah sebanyak 11.000 ekor sapi bibit jenis BC tersebut terdiri atas 1.100 ekor sapi jantan atau 10 persen, kemudian selebihnya yang sebanyak 9.900 ekor atau 90 persen merupakan sapi betina.

“Kemudian, dari jumlah sapi betina sebanyak itu, terdapat 4.950 ekor atau 50 persen merupakan sapi yang sedang bunting,” kata Made lagi.

Sedangkan kelompok ternak yang siap menerima sapi BC tersebar di kabupaten/kota di provinsi Kaltim, baik bantuan untuk program integrasi sapi dengan kelapa sawit, sapi di lahan eks tambang, maupun program pengembangan sapi bibit.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka