Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 30 pelajar dan seorang guru SMPN 3 Peranap Kabupaten Indragiri Hulu, Riau mengalami karasukan dan tidak sadarkan diri sebelum proses belajar mengajar dimulai.
“Siswa sebanyak 29 dan siswi satu orang, peristiwa itu terpaksa didatangkan seorang tenaga ahli untuk mengatasinya,” kata Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Peranap, Putra Indra di Rengat, Sabtu (21/10).
Ia mengatakan, semua guru yang ada disekolah tersebut dan siswa sempat kaget dan nyaris menghentikan proses belajar- mengajar saat kejadian, semua konsentrasi pada peristiwa tersebut dan sebahagiaan sibuk mencari solusi.
Kepala UPT Disdikbud Kecamatan Peranap, Putra Indra, mengatakan, pada Kamis (19/10) terjadi peristiwa yang aneh, dimana banyak siswa keserupan hingga tidak sadarkan diri, hal ini membuat proses belajar- mengajar sedikit terganggu dan sedikit heboh ditengah masyarakat setempat.
“Mereka mulai kesurupan sebelum masuk ke ruang kelas,” sebutnya.
Menurutnya, saat kejadian, karena situasi panik, pihak sekolah memberi tahukan peristiwa itu kepada para wali murid serta mendatangkan paranormal atau orang pintar untuk mengatasinya, prosesi pengobatan dilaksanakan dibantu sejumlah guru.
Akhirnya sekitar pukul 11.00 WIB para pelajar dan 1 orang guru yang kesurupan berhasil disadarkan kembali, sesuai dengan kesepakatan pihak sekolah menggelar acara pembacaan surat Yasin dan proses penetralisir di sekolah tersebut agar pristiwa tidak terulang lagi.
Putra Indra juga mengungkapkan bahwa peristiwa kesurupan ini sebenarnya sudah sering terjadi dilingkungan SMPN 3 Peranap, akan tetapi kesurupan kali inilah yang jumlahnya paling banyak.
Masyarakat Indragiri Hulu Titin (45) mengatakan, di Inhu kerapa terjadi keserupan masal, anehnya terjadi sebahagian besar di lingkungan sekolah.
“Peristiwa itu seharusnya membuat semua pihak harus berhati – hati,” sebutnya.
Menurutnya, agar tidak terjadi hal yang sama disekolah tersebut maupun tempat lain, sebaiknya untuk waspada dan tidak berbuat aneh-aneh yang dapat mengganggu penghuni alam lain, karena biasanya keserupan terjadi akibat keteledoran atau kondisi siswa yang tidak kuat.
“Misalnya pikiran kosong, perut terasa lapar atau kondisi fisik lemah,” ujarnya. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka