Jakarta, Aktual.com – Personel TNI dan Polri turut ambil bagian memeriahkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba yang dilaksanakan di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Minggu (21/8). Personel yang berjumlah 300 orang menabuh gondang pada acara itu. Panggung khusus pun telah disiapkan di pinggir Jalan Patuan Nagari.
“Ada 300 personel dari TNI dan Polri memainkan gendang. Panggung sudah disiapkan di pinggir Jalan Patuan Nagari, depan pertigaan Jalan Sutomo,” ujar Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (21/8).
Panggung tersebut dirancang tepat di sisi badan jalan dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Saat pagelaran, 300 personel tersebut akan memainkan alat-alat musik tradisional, seperti gondang (gendang), angklung, gong dan alat musik tradisional lainnya.
Seperti diketahui, selain panggung gondang, di sepanjang jalan nasional, mulai Soposurung hingga Juara Monang, yang merupakan lokasi arak-arakan karnaval, juga telah dirancang 11 panggung. Di kawasan Soposurung, tempat start karnaval, ada 7 panggung etnis dan 1 panggung utama. Di sana, masing-masing etnis akan menampilkan beragam penampilan budaya.
Kemudian, 1 panggung gondang TNI dan Polri, selanjutnya 1 panggung tokoh adat, budaya dan tamu mancanegara di depan balairung Pasar Balige. Kemudian, panggung finish di Juara Monang. Selain itu, meski arak-arakan karnaval usai, masih ada panggung hiburan di Lapangan Sisingamangaraja. Di sana akan ditampilkan sejumlah artis, di antaranya Judika, Viktor Hutabarat dan artis lainnya.
Dalam rangka pengamanan kunjungan kerja (kunker) Presiden RI Joko Widodo di wilayah Tapanuli yang dijadwalkan tanggal 20 hingga 21 Agustus, sebanyak 1.010 personel diturunkan. Hal itu disampaikan Dandim 0210/TU Letkol Inf Baginta Bangun SIP usai memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Sisingamangaraja Balige, Kamis (18/8).
“Ada sebanyak 1.010 personel yang diturunkan, ada dari TNI dan Polri, Dinkes, Damkar, dan lainnya. Mulai Jumat akan bertugas dalam rangka kunjungan Bapak Presiden di wilayah Taput, Tobasa dan Humbahas,” ujar Letkol Inf Baginta Bangun SIP.
Sebelumnya, dalam apel itu, Dandim mengingatkan agar pasukan bertanggungjawab penuh dengan tugas yang diberikan. “Yang terlibat dalam pengamanan ini jangan main-main. Objek kita orang nomor 1 di Indonesia. Ini citra kita. Saya harap, apa yang ditugaskan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” pintanya.
Kemudian, sikap personel harus ditunjukkan sebagai aparat. Saat rangkaian lewat, posisi harus sempurna. Membelakangi objek. Bukan menghadap objek atau rangkaian. Posisi harus benar. Jangan mengunpul di suatu tempat. Ini menjadi hal yang perlu digarisbawahi,” katanya.
Kepada pasukan, juga diimbau agar tidak apatis saat melaksanakan tugas. “Jangan apatis. Kalau ada sesuatu hal yang mungkin perlu segera ditangani, jangan dibiarkan. Kemudian, kepada Intel dan Reskrim, tolong dipantau perkembangan di lapangan. Jangan muncul peristiwa yang tidak kita duga, sehingga mencoreng nama kita,” tandasnya. Apel tersebut dihadiri sejumlah anggota TNI, Polri, Dinkes dan Damkar Tobasa.
Menpar Arief Yahya, Jumat sore mengecek panggung apung yang didirikan di Pantai Bebas Parapat, Simalungun. Panggung seluas 12 x 24 meter itu memang dirancang terapung di atas danau. Arief Yahya sempat menjajal, menaiki panggung yang satu-satunya di Indonesia di atas gelombang Toba, yang bobotnya sekitar 6 ton itu.
“Keren dan sensasional!” sebut Menpar Arief Yahya yang ikut bergoyang-goyang di atas panggung yang mirip kapal itu.
Panggung yang akan dipakai show Slank dan kawan-kawan itu memang sangat unik. Alat apung yang digunakan adalah alat untuk mendaratkan tank dari laut, yang mampu menahan beban 60 ton. Jadi sangat aman untuk dibangun panggung musik di atasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka