Jakarta, aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyebutkan, sebanyak 305 desa di provinsi itu rawan banjir, khususnya permukiman yang berada di pinggiran sungai Batanghari.

Kepala BPBD provinsi setempat, Arif Munandar, mengatakan bahwa memasuki musim hujan yang diperkirakan akan mulai mengguyur Jambi pada pertengahan Oktober 2016, Satgas yang sebelumnya menangani Karhutla akan dirombak menjadi Satgas Siaga Banjir.

Arif mengatakan BPBD sebelumnya juga telah melakukan pemetaan sungai dan desa rawan banjir di kabupaten/kota di Jambi.

“Dari pemetaan itu setidaknya ada 305 desa khususnya di daerah bantaran sungai rawan banjir jika air sungai meluap,” kata Arif di Jambi, Minggu (9/10).

Menurut dia, jika intensitas hujan lebat berlangsung lebih dari empat jam, 305 desa yang tersebar di Kabupaten Sarolangun, Bungo, Merangin, Kerinci, Muarojambi, Batanghari, Tebo, Kota Jambi dan Kota Sungaipenuh akan terendam banjir.

Sedangkan potensi banjir bandang Di Kabupaten Sarolangun ada dua sungai yang rawan, yakni sungai Batang Limun dan Batang Asai. Di Kabupaten Bungo yakni sungai Batang Pelepat dan Batang Jujuhan.

Kemudian Di Kabupaten Merangin sungai Batang Tabir dan Batang Merangin. Sementara di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh ada sungai Batang Merawo, Batang Sangkir, dan Sungai Ning.

Arif menyebut, potensi terjadinya banjir bandang itu sangat tinggi dan pernah terjadi. Selama tahun 2016 sudah empat kali banjir bandang di daerah Jambi bagian hulu (barat).

“Sungai yang sudah mengalami banjir bandang pada tahun ini yakni Sungai Limun, Sungai Tabir dan Sungai Pelepat,” jelasnya.

Sebagai antisipasi, Satgas bersama BMKG telah membuat jaringan peringatan dini kepada masyarakat. Dan ini sudah gencar disosialisasikan bersamaan dengan sosialisasi Karhutla Jambi.

Arif juga mengatakan bahwa banjir ada tiga jenis, yakni banjir bandang, banjir genangan dan banjir rob. Sebanyak 350 desa di Provinsi Jambi itu berpotensi mengalami banjir dengan tiga jenis tersebut. Namun masih didominasi banjir genangan.

 

*ant

Artikel ini ditulis oleh: