Jakarta, Aktual.com — Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sektor otomotif, khususnya pembuat komponen kendaraan bermotor belum tersentuh bantuan, padahal potensi pangsa pasar sangat besar sekali.
“Para UKM di sektor otomotif yang memproduksi komponen kendaraan belum mendapat perhatian,” ujar Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/11).
Sebagai gambaran, kata I Wayan, setiap tahun penjualan kendaraan di Indonesia untuk sepeda motor 7 hingga 8 juta unit dan mobil berkisar 1,2 hingga 1,3 juta unit.
“Namun, perhatian terhadap pelaku UKM di bidang otomotif baru diberikan pada 2014, ” ucapnya.
Kondisi di atas, dianggap penting untuk mengembangkan UKM di sektor otomotif agar tidak menguras devisa. Hingga kini, Indonesia masih mengimpor komponen atau suku cadang dari luar negeri.
“Dengan diproduksi komponen atau suku cadang di dalam negeri bisa menghemat devisa dan untuk memperkuat, para UKM bisa kerjasama dengan UKM sejenis dari negara lain, ” tandasnya.
Ada 100 perusahaan komponen kendaraan Jepang yang siap bermitra. Sedangkan dari Indonesia sudah ada 50 UKM yang siap bermitra dengan mereka.
“Saat ini, sudah ada 7 pelaku UKM sudah masuk dalam tahap penjajagan kemitraan dengan perusahaan Jepang tersebut, ” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka