Khusus untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), Maman mengatakan pihaknya akan menyiapkan peralatan pemutaran tanpa mobil, sehingga film dapat diputar tanpa harus membawa mobil.
“Tahun ini, kami akan menyiapkannya di 20 daerah 3T,” tambahnya.
Perwakilan dari Badan Perfilman Indonesia (BPI), Agung Santausa, mengatakan jumlah penonton film di biskop pada 2015 sebanyak 133.000 orang, pada 2016 sebanyak 274.000 dan pada semester awal 2017 sebanyak 282.000 penonton.
“Ini menjadi tonggak kebangkitan perfilman Indonesia,” kata Agung.
Namun meningkatnya jumlah penonton tersebut tidak diimbangi dengan bioskop yang sebagian besar baru ada di Pulau Jawa. Agung mengatakan bahwa hal itu menjadi tugas bersama.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka