Los Angeles, Aktual.com – Semua sekolah di Los Angeles Unified School District (LAUSD) ditutup pada Selasa (15/12) waktu setempat, sebagai reaksi atas ancaman bom yang dilaporkan, kata Pengawas Sekolah Ramon Cortines.

Polisi mengatakan ancaman tersebut diterima seorang anggota Dewan Sekolah. Ancaman itu melibatkan tas punggung dan paket yang ditinggalkan di beberapa gedung sekolah.

Penutupan berlaku buat semua 900 sekolah LAUSD. Los Angeles Unified School District adalah kabupaten sekolah terbesar kedua di Amerika Serikat, yang memiliki lebih dari 700.000 siswa.

Para pejabat sekolah mengatakan kepada wali murid agar menjaga anak mereka di rumah dan memulangkan anak yang sudah berangkat ke sekolah. Semua pelajar yang sudah berada di sekolah direncanakan ditemani oleh staf sekolah dan guru sampai anak-anak berhubungan dengan orang tua mereka.

Presiden Dewan Pendidikan Steve Zimmer mengatakan kabupaten tersebut bertindak “berdasarkan sangat banyak pencegahan”. Ia mendesak para orang tua agar merundingkan jeda untuk bersama dengan anak-anak dan atasan agar memperlihatkan sebanyak mungkin keluwesan.

Cortines mengatakan dalam satu taklimat bahwa ia telah memerintahkan agar semua sekolah digeledah pada Selasa. Karena mengkhawatirkan keselamatan siswa dan sekolah, Cortines mengatakan ia tak mau mengambil resiko, jadi ia meminta polisi menggeledah semua sekolah, sekolah dewasa dan pusat pendidikan dini sebelum semuanya dibuka lagi pada Rabu (16/12). Apakah semua mereka itu dibuka lagi pada Rabu tergantung atas hasil penggeledahan pada Selasa malam.

“Pada dini hari, kami memang menerima ancaman elektronik yang menyebut-nyebut keselamatan sekolah kami,” kata Kepala Polisi Sekolah Steve Zipperman, seperti diberitakan Xinhua, Rabu.

Sebagai akibat dari ancaman tersebut, Departemen Kepolisian Sekolah Los Angeles –serta Departemen Kepolisian Los Angeles dan FBI– diberitahu dan sekarang, ancaman itu masih diperiksa.

“Dalam tindakan pencegahan yang sangat banyak, sebagaimana telah dikatakan oleh Inspektur Cortines, kami telah memilih untuk menutup sekolah kami hari ini sampai kami dapat secara pasti diyakinkan bahwa semua sekolah kami aman,” kata Zipperman.

Artikel ini ditulis oleh: