Jakarta, Aktual.co — Zain Javadd atau yang biasa dikenal dengan Zayn Malik, lahir pada 12 Januari 1993. Ayahnya bernama Yasser yang berdarah Inggris-Pakistan. Sedangkan, ibunya, Tricia Malik berdarah keturunan Inggris. Ia memiliki tiga saudara perempuan yakni, Doniya, Waliyha and Safaa.

Sebelum bergabung di One Direction, ia mengikuti ajang pencarian bakat bernyanyi ‘X Factor’. Saat audisi The X Factor, Zayn mengungkapkan motivasinya mengikuti acara tersebut adalah untuk mencari pengalaman. Menurutnya, musik urban adalah faktor utama yang mempengaruhi karier bermusiknya yang bergenre R&B dan Rap.

Dalam audisi ‘X Factor’, Zayn membawakan lagu R&B milik Mario yang berjudul “Let Me Love You”. Dia merupakan personel One Direction yang dicap sebagai “kolaborator impian” oleh beberapa artis-artis dunia, salah satunya Bruno Mars.

Zayn pernah berkencan dengan rekannya sesama kontestan X Factor, Rebecca Ferguson. Hubungan tersebut menuai kontroversi, karena usia mereka yang terpaut enam tahun. Hubungan ini cuma bertahan empat bulan dan berakhir di bulan November 2011. Zayn adalah seorang perokok berat. Pada bulan Agustus 2011, ia menyatakan keinginannya untuk berhenti merokok, meskipun itu sangat sulit baginya.

Bulan Juni 2012, Zayn memposting tweet: “La ila ha ill lalla ho muhammed door Rasoolalah” yang maknanya merupakan deklarasi iman dari seorang muslim. Tweet ini menuai kritik dari beberapa kalangan anti-Muslim di Eropa dan Amerika, salah satunya Debbie Schlussel.

“Ia menggunakan pengaruhnya untuk menyebarkan agama Islam pada para penggemarnya, dan berusaha membuat mereka pindah agama. Itu berbahaya,” tulis Debbie dalam blog-nya.

Sementara itu, Zayn dipuji oleh para muslim lain di industri hiburan Eropa dan Amerika. Wajahat Ali, seorang penulis skenario muslim dari San Fransisco menyebutkan bahwa kesuksesan Zayn justru dapat memperbaiki nama baik Islam di dunia barat.

“Dia menunjukkan bahwa seseorang dapat dihargai karena bakatnya, dan ia tak akan diasingkan hanya karena ia seorang muslim,” kata Zudhi Jasser, seorang aktivis Muslim di Amerika Serikat, juga mendukung Zayn yang berani memproklamasikan keislamannya di dunia barat yang terkenal diskriminatif pada muslim.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa Muslim yang konservatif mungkin justru akan ikut mengecam Zayn karena tato dan tindikan di kupingnya.

Artikel ini ditulis oleh: