Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 11 Badan Usaha (BU) dan Badan Usaha Tetap (BUT) sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan MoU dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM.
MoU ini dimaksudkan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan kerjasama antarpihak dalam pengembangan SDM Sektor ESDM. Hal ini seiring dengan pengajuan beberapa Satuan Kerja di lingkungan BPSDM ESDM menjadi Satuan Kerja dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menegaskan, dengan penandatangan Nota Kesepahaman ini diharapkan ada kerja sama di bidang proses belajar mengajar di sektor ESDM.
“Bagi yang punya corporate training kalau bisa saling sinergi, saling kirim pengajar atau sebagainya. Tolong semua BU/BUT kalo kami minta untuk mengajar, kirim orang, sharing knowledge, sharing kompetensi, juga sharing profisiensi, karena BPSDM kami inginnya sebagai sekolah (pendidikan) vokasi,” tutur Jonan di Jakarta, Senin (18/9).
Ia menjelaskan, pada sekolah vokasi, outputnya adalah profisiensi, selain belajar teori, juga diajarkan prakteknya di lapangan, sehingga harus lebih banyak pengajar dari sektor riil yang turut berperan serta.
“Saya inginnya BPSDM menjadi sekolah vokasi, kecuali STEM Akamigas yang sampai D4, lulusannya selain kompetensi juga harus punya profisiensi, bisa mengerjakan dengan baik,” lanjut Jonan.
Sebagai contoh, praktek pendidikan vokasi ini dilakukan dengan mengirim peserta didik ke site langsung, “Apabila pendidikan (subsektor) pertambangan, ya berarti harus dikirim ke sana, saya rasa Freeport salah satu operasi kegiatan pertambangan bawah tanah yang luar biasa,” ungkap Jonan.
BPSDM ESDM sendiri diharapkan akan memiliki peran penting dalam pengembangan SDM dengan menggelar pelatihan dan sertifikasi di sektor ESDM. Saat ini BPSDM ESDM telah memiliki 12 lokasi pelatihan dan pendidikan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cipatat, Cepu, dan Sawahlunto.
Lokasi-lokasi pelatihan tersebut memiliki fasilitas pendidikan dan pelatihan yang cukup lengkap, di antaranya: laboratorium instalasi pemanfaatan tenaga listrik, laboratorium instalasi dasar listrik, simulator motor generator sinkron, simulator of electrical energy management, electrical power cycle simulator, ruang instrumen PLTD, laboratorium untuk generation set and prime mover/load bang synchronize, workshop jaringan listrik, steam simulator power plant boiler, simulator pencahayaan/lighting lamp/lumen/lux, simulator hybrid solar cell/diesel wind dan biomassa, fasilitas PLTS, simulator biogas, simulator PLTB, kilang mini, simulator cyber drilling, simulator tambang bawah tanah, bengkel dan laboratorium peledakan, conveyor belt, rodheader, well support equipment, dan simulator drilling rig.
Adapun 11 (sebelas) BU/BUT yang melakukan MoU tersebut antara lain:
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Chevron Pacific Indonesia
Medco E&P Indonesia
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk
PT Freeport Indonesia
PT Pertamina Geothermal Energy
PT Geo Dipa Energi (Persero)
PT Pertamina Drilling Service Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Adaro Indonesia
(Reporter: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka