Denpasar, Aktual.com – Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung ambrol pada Minggu (16/10) petang pukul 18.45 WITA. Akibat peristiwa tersebut, delapan orang meninggal dunia (sebelumnya ditulis sembilan) dan puluhan warga mengalami luka-luka.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pada Senin (17/10) pagi langsung mengunjungi para korban yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas pembantu Nusa Penida. Menurut Suwirta, sebelum jembatan itu ambruk, ia mengaku melihat tali sling jembatan selebar 1,5 meter dengan panjang 100 meter itu putus.
“Kemarin saya melihat tali sling putus, maka kita dan rombongan turun. Kekhawatiran saya pun terbukti. Sebelum kejadian, warga naik jembatan secara bersamaan saat Odalan (upacara persembahyangan) di Pura Bakung. Itu semua krama (umat) turun, karena ramai langsung masuk,” kata Suwirta, Senin (17/10).
Suwirta mengakui jembatan itu rawan untuk dilalui. Ia pun sempat mengingatkan warganya untuk tidak memanfaatkan jembatan dalam jumlah beban berlebihan untuk sementara waktu. Namun apa boleh buat, pasalnya hanya Jembatan itulah satu-satunya penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Sebelumnya, Suwirta menyebut perbaikan jembatan itu sudah dianggarkan untuk tahun 2017 sebesar Rp200 juta.
“Padahal jembatan kebanggaan kami di Lembongan itu sudah kami anggarkan untuk rencana perbaikan 2017. Kalau tidak salah dianggarkan sebesar Rp200 juta, ternyata justru ada musibah seperti ini, ” ungkap Suwirta.
Pada kesempatan yang sama, Perbekel Desa (Kepala Dusun) Jungut Batu, Made Gede Suryawan mengaku saat ini kondisi Desa Jungut Batu sedang panik. Saat ini akses jalan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan lumpuh total.
“Kondisinya sekarang putus total tidak ada kendaraan yang bisa menyeberang. Akses jalan penghubung antara Lembongan ke Nusa Ceningan, teputus untuk saat ini,” pungkasnya.
*Bobby
Artikel ini ditulis oleh: