Jakarta, Aktual.co — Media sosial sering kali menjadi ajang tempat bagi para anak muda untuk mencari sosial yang lebih luas maupun meluapkan rasa yang ingin diucap. Pergaulan media sosial pun kerap membahayakan pasalnya banyak sekali kasus-kasus kriminal melalui media sosial.
Sebuah studi dilakukan guna mengenali karakter psikopat di jejaring sosial, terutama Facebook. Hasil studi yang baru pertama kali dilakukan dan ditemukan ini dapat membedakan karakter psikopat di media media tersebut bahkan telah digunakan polisi Inggris dan mereka berhasil menjaring 48 tersangka psikopat yang menghantui Facebook. 
Dr Elizabeth Yardley dari Birmingham University, yang memimpin penelitian mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan perilaku sosial yang diperlihatkan seseorang di Facebook bisa menjadi indikator tindakan kriminal yang mengarah pada penculikan dan pembunuhan.
Bersama rekannya Professor David Wilson dari universitas yang sama juga meguji sampel status dari ribuan pemilik akun Facebook di seluruh dunia, dan berhasil memisahkan enam kategori psikopat yang memiliki kecenderungan menculik dan membunuh korbannya dari jejaring sosial. Dan keenam kategori tersebut adalah reaktor, informator, antagonis, pemimpi, predator dan penipu. 
Dan yang paling berbahaya adalah tipe reaktor merupakan yang paling banyak ditemukan dengan persentase 27,1. Reaktor adalah tipe sifat yang mudah meledak dan biasanya mengumbar kata-kata kasar pada calon korbannya. Tipe seperti ini yang paling agresif dan paling mudah dikenali. Sebagai contoh Wayne Forrester yang membunuh istrinya, Emma di tahun 2008, setelah membaca status sang istri yang menyebutkan bahwa mereka telah berpisah. 
Tipe kedua adalah informator. tipe yang menggunakan Facebook untuk menginformasikan kepada seluruh dunia bahwa dia hendak atau telah membunuh korbannya. Dari hasil statistik, tipe informator menempati kategori psikopat kedua terbanyak di Facebook.
Tipe antagonis ini sangat mudah dilihat seperti komentar kasar di status calon korban yang berakibat pada kekerasan. Tipe ini, menurut Dr Yardley, banyak dijumpai pada kaum muda sekarang ini karena kurangnya pergaulan sosial secara nyata. 
Tipe selanjutnya adalah tipe pemimpi, yang menempati angka 12,5 persen dalam statistik. Tipe ini selalu berkhayal tentang pembunuhan yang akan dilakukan. Tipe predator yang presentasenya 12.5 persen, pada dasarnya mereka membujuk calon korban melalui akun palsu dan meminta mereka bertemu di suatu tempat sebelum melakukan pembunuhan. Dan kebanyakan korban dari predator ini adalah wanita.
Dan tipe penipu, yang jelas bersifat menipu dengan menggunakan nama orang lain akan perbuatan kriminal yang dilakukannya. Tipe ini juga bisa mencuri informasi tentang akun Facebook korban yang menciptakan ilusi korban masih hidup. Dan ini masih penelitian tahap awal.
Meskipun begitu, Yardley tidak serta-merta menyalahkan jejaring sosial atas meningkatnya jumlah psikopat di internet.