Jakarta, Aktual.co — Sebelum resmi lengser dari jabatannya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri untuk meresmikan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, di Istana Bogor, Sabtu (18/10) sekitar pukul 16.00 WIB. 
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh sejumlah menteri, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan pejabat lainnya.
“Terima kasih kepada para sejarawan, kepada seluruh arsitek atas terbangunnya gedung ini. The ideas and the dream come true,” ujar Yudhoyono.
Ia mengharapkan museum tersebut dapat menjadi media untuk menyampaikan rekam jejak para presiden RI. “Sekaligus mengetahui tantangan zaman yang dihadapi presiden dan kontribusi kepada negara,” ujarnya.
Nama ‘Kirti’, diambil dari bahasa sansekerta yang berarti tindakan yang membawa kemasyhuran atau kemuliaan. Dengan begitu, Museum tersebut dijadikan sebagai bentuk penghormatan kepada para presiden dan tentunya dapat mengedukasi masyarakat.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti didirikan di atas lahan seluas 3.211,6 meter persegi dan pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2013. Pembangunannya didasari atas ide dari Presiden Yudhoyono yang kemudian dikoordinasikan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU). 
Untuk pembangunan fisik dikerjakan oleh Kementerian PU sedangkan Kemendikbud bertugas mengkoordinir museum dari koleksi, tata pamer, pengorganisasian alur kunjungan, fasilitas hingga sarana dan prasarana. Kemdikbud juga mengurusi tentang pembuatan buku mengenai presiden pertama hingga keenam serta film dokumenter mengenai sejarah dan kisah hidup presiden dimana terdapat dua versi film yang disiapkan, yaitu versi pendek (3 menit) dan versi lengkap (50 menit).
Museum tersebut memiliki tiga lantai yang terdiri dari tiga bagian. Lantai pertama adalah galeri kebangsaan dimana di lantai tersebut akan disajikan mengenai sejarah bangsa seperti naskah proklamasi, lambang negara, Pancasila, UUD 1945, sumpah pemuda dan peta digital yang menggambarkan wilayah NKRI. 
Lantai kedua adalah galeri kepresidenan dimana di lantai tersebut akan disajikan berbagai peristiwa, prestasi dan sosok enam presiden yang pernah memimpin RI yaitu Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Lantai ketiga adalah taman terbuka yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai setelah berkeliling museum.