Jakarta, Aktual.co —Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)Jabodetabek, Zulkarnain Bagariang, memastikan mereka akan tetap berunjuk rasa menyikapi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Kata dia, unjuk rasa bahkan akan dilakukan rutin dua kali tiap minggu. “Jadi kalau dihitung dalam sebulan kami demo delapan kali,” ujarnya saat dihubungi Aktual.co, Jumat (21/11).
Aksi akan terus mereka lakukan sampai pemerintah memenuhi tiga tuntutan yang mereka desakkan.
Pertama; Mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencabut kebijakan penaikan BBM bersubsidi. Alasannya, kebijakan itu tidak sesuai dengan UU no 12 tahun 2014 tentang APBN-P.
“Karena harus dilihat kembali bahwa di APBN yang sudah disetujui DPR pasti sudah dianggarkan mengenai subsidi. Jadi ketika pada kenyataannya subsidi untuk BBM malah dipangkas, maka ini merupakan bukti pelanggaran. Ditambah lagi pemerintah tidak lebih dulu membicarakan dengan DPR,” kata dia.
Kedua; Menuntut pemerintah untuk memberantas mafia migas yang menguasai jalur perdagangan migas. Untuk tuntutan ini, kata Zulkarnain, mengerucut pada tuntutan pemecatan pada tiga menteri di Kabinet Kerja Jokowi yang mengurusi soal migas. “Yakni Rini Soemarno, Sudirman Said, dan Sofyan Djalil.”
Ketiga; HMI mengutuk keras represifitas dari aparat TNI/ Polri dalam menghadapi para pengunjuk rasa yang menolak kenaikan BBM bersubsidi. “Kami jelas mengecam tindakan mereka dari aksi di berbagai daerah yang menolak kenaikan BBM.”
Hari ini massa HMI sekitar 1.000 orang akan berunjuk rasa di Istana mulai pukul 14.00Wib.
Artikel ini ditulis oleh: