Jakarta, Aktual.com — Kami sebagai bagian dari anak muda mengajak seluruh elemen pemuda agar terlibat langsung menjadi subjek pembangunan bangsa ini, tidak hanya sekedar menjadi objek dari pembangunan itu sendiri.
Semangat perubahan itu tidak hanya muncul dipermukaan, namun harus berani masuk terlibat dengan muncul sebagai calon eksekutif atau legislatif.
Ketika kita bicara pembangunan maka tentu tidak hanya berhenti sebagai semboyan, tetapi anak muda harus ikut andil sebagai subjek dalam pembangunan itu sendiri.
Paradigma perubahan untuk perbaikan bangsa ini tidak hanya di level nasional
namun juga pada tingkat lokal karena yang merasakan langsung dampak dari sebuah problem bangsa ini adalah masyarakat di tingkat bawah.
Maka sebagai anak muda mari kita bangun demokrasi yang subtansial, rebut kesejahteran, gelorakan budaya, membumikan ekonomi kreatif, serta pendidikan yang membangun peradaban, pendidikan yang berkarakter mulai dari tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia
Di tahun ke-70 kemerdekaan ini, kita coba menggunakan sebuah pendekatan yaitu filosofi pohon sukun. Negara ini saya ibaratkan seperti pohon SUKUN. Untuk menghasilkan buah yang baik maka akarnya harus baik, akarnya harus kuat sehingga pohonnya kokoh, rindang daunnya, lebat pula buahnya.
Disisi yang lain ikhtiar nasionalisme Indonesia diterjemahkan sebagai semangat cinta tanah air dimana nasionalisme seperti ini hampir tidak ditemui di negara lain. Ada gelora dan semangat juang serta etos yang tinggi didalamnya.
Disatu sisi tanah Indonesia adalah tanah yang subur, air yang melimpah ruah yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal positif. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam luar biasa yang bisa digunakan untuk mempercepat Indonesia menuju negara kesejatraan(walfare state) yang tentu membuat iri bangsa bangsa lain dan berusaha keras menguasainya.
Selama lautan masih bisa dilayari, tanah masih bisa di tanami maka Indonesia masih bisa bangkit serta punya harapan menjadi negara yang maju, sejahtera, mandiri dan berdaulat penuh.
Sehingga bila ada kepercayaan rakyat diberbagai posisi seperti di eksekutif, dipercayakan dan direbut oleh anak-anak muda maka saya yakin bahwa perubahan itu sudah dekat. Sejarah sudah membuktikan bahwa perubahan dan revolusi total slalu di dimotori oleh anak anak muda.
Revolusi belum selesai seperti kata bung karno dalam visi Trisaktinya yaitu berdaulat secara politik, mandari secara ekonomi dan berkribadian secara budaya barulah bangsa ini akan on the track menuju kemerdekaan hakiki seperti cita cita proklamasi.
Wasalam, Rembang 16 Agustus 2015, Kuntum Khairu Basa ketua umum DPP Garda Muda Nasional, calon Wakil Bupati Rembang 2015-2020.
Artikel ini ditulis oleh: