Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5). Komisi VI menggelar raker dengan Mendag serta rapat dengar pendapat umum dengan Perum Bulog, PPI, RNI dan Berdikari untuk membahas ketersediaan sembilan bahan pokok menghadapi bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1438 H. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang menyebutkan soal kenaikan harga jengkol sama dengan harga daging dipasaran bukan urusannya terus mendapat perhatian publik.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrulllah Zubir mengatakan, pertanyataan Mendag mengenai ketidakpedulian soal kenaikan harga jengkol ada sesuatu yang tidak pantas.

Dikatakan politikus Hanura itu, walaupun jengkol bukan bagian dari sembilan bahan pokok yang menjadi fokus pemerintah saat ini.

Tapi paling tidak, sambung Inas, Mendag dapat memberikan empati kepada kebutuhan masyarakat salah satu pangan, yang menjadi kegemaran sebagian masyarakat Indonesia itu.

“Iya itu perkataan anak-anak. Tapi mungkin juga dia lagi kesel karena dalam raker hari rabu kemarin saya bentak, tapi sebagai seorang Menteri seharusnya memberikan perhatian juga tentang ini.” Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu