Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Benjamin Bukit tak mau ambil pusing dengan hasil survei Castrol Magnatec yang menyebut Jakarta sebagai kota paling macet se-dunia. 
Dia justru balik mempertanyakan survei yang dianggapnya tidak jelas parameter penilaiannya.
“Survei Castrol mengatakan begitu berarti dia punya penilaian sendiri. Tapi saya sendiri ngga tau castrol itu siapa,” kata Benjamin, saat dihubungi lewat telepon, Jumat (6/2).
Lanjut dia, “Artinya perlu tahu dulu Castrol itu apa, siapa dia, gitu.” 
Sebelumnya, survei castrol magnatec menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kemacetan paling parah se-dunia. Kata Indeks Stop-Start Magnatec Castrol, pengemudi di Jakarta melakukan berhenti dan kembali berjalan dengan kendaraannya sebanyak 33.240 kali setahun. Atau jauh melebihi rata-rata pengemudi pada umumnya yaitu 18 ribu kali berhenti-jalan.
Dengan kata lain, dalam satu hari, pengemudi di Jakarta bisa melakukan ‘stop-start’ hingga 91 kali. 
Angka ini didapat dari pengguna navigasi TomTom yang dapat menghitung jumlah berhenti dan kembali berjalan, per kilometer.
Untuk kota di Indonesia, Jakarta tak sendiri. Ada Surabaya, Jawa Timur yang duduk di peringkat ke empat. Dengan angka stop-start 29.880 kali setahun. 
Hasil lengkap survei castrol sebagai berikut: 1. Jakarta, Indonesia – 33.2402. Istanbul, Turki – 32.5203. Mexico City, Meksiko – 30.8404. Surabaya, Indonesia – 29.8805. St. Petersburg, Rusia – 29.0406. Moskow, Rusia – 28.6807. Roma, Italia – 28.6808. Bangkok, Thailand – 27.4809. Guadalajara, Meksiko – 24.84010. Buenos Aires, Argentina – 23760.

Artikel ini ditulis oleh: