Para Bonek- julukan suporter klub sepak bola Persebaya Surabaya untuk berunjuk rasa di Kementerian Pemuda dan Olahraga, kantor pusat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Istana Negara, dan Hotel Mercure, Ancol dan tuntutan itu adalah permintaan agar Persebaya diberikan hak berkompetisi, kemudian PT MMIB pengelola Bhayangkara Surabaya United dilarang mengikuti kongres luar biasa (KLB) PSSI karena mereka bukanlah anggota PSSI.

Surabaya, Aktual.com – Suporter Persebaya Bonek Mania menyesalkan pernyataan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa soal tidak layaknya stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya karena bau sampah dan mengusulkan sebagai pengantinya stadion Kanjuruhan Malang dinilai melukai Warga Surabaya.

“GBT ditunjuk oleh PSSI sudah melalui proses pertimbangan matang dan uji kelayakan sebagai salah satu dari 10 stadion yang digunakan pada Piala Dunia U-20,” kata Bonek Mania Keputran Surabaya, Asmuni di Surabaya, Minggu (3/11).

Menurut dia, semestinya Gubernur Khofifah bangga dan mendukung penuh GBT bisa ditempati sebagai ajang Piala Dunia, bukan malah sebaliknya. “Ada kepentingan apa kok Khofifah ngotot mengusulkan stadion di Kanjuruan Malang.?,” ujarnya.

Selama ini, lanjut dia sudah beberapa kali GBT digunakan untuk sejumlah pertandingan baik skala nasional maupun internasional. Namun, lanjut dia semenjak itu tidak ada persoalan bau sampah yang menganggu pada saat pertandingan.

“Meskipun ada bau sampah karena lokasi TPA Benowo berdekatan dengan GBT, tapi pemkot selama ini sudah bisa mengantisipasinya,” sebutnya.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso dalam video yang dikirim Bagian Humas Pemkot Surabaya mengatakan terkait Stadion GBT yang dipilih PSSI dalam bidding FIFA World Cup U-20, Kota Surabaya bukan mengajukan diri, tetapi didatangi PSSI.

PSSI Jatim berkunjung ke Ibu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada 24 September 2019. Dalam pertemuan itu, PSSI Jatim menyampaikan Surabaya akan diikutkan menjadi salah satu tuan rumah, dan dijadikan materi bidding di China. Pada pertemuan itu, wali kota menyambut gembira, Kota Pahlawan menjadi tuan rumah.

Pada pertemuan tersebut Edi, PSSI menjelaskan syarat yang harus dipenuhi misalnya layout GBT, surat dari wali kota tentang persetujuan ikut bidding, dan keadaan di Surabaya, misalnya tentang perhubungan dan pariwisatanya.

Selanjutnya, PSSI melakukan inspeksi ke GBT. Dalam inspeksi itu PSSI menyatakan Surabaya layak menjadi tempat pertandingan. “Jadi, dari pertama Jakarta, kedua Surabaya. Artinya Surabaya itu bisa dijadikan tuan rumah,” kata Edi.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai sebelumnya menegaskan pernyataan Gubernur Khofifah tentang bau sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo merupakan bentuk motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya.

“Pernyataan Bu Gubernur adalah masukan dan motivasi bagi pemkot agar segera menyelesaikan persoalan sampah,” ujarnya.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan agar tidak ada hal-hal teknis yang mengganggu penilaian saat FIFA melakukan peninjauan di stadion yang akan dijadikan venue Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Gubernur Khofifah sebelumnya mengkhawatirkan bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke Stadion GBT Surabaya saat perwakilan FIFA melakukan peninjauan ke lokasi salah satu arena Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan