Jakarta, Aktual.com — Mungkin Anda sebagai orang tua bersama anak-anak harus waspada atau berhati-hati bila menonton film kartun animasi ‘Minions’. Lantaran, di film anak-anak ini menyimpan beberapa pesan jahat, jika Anda jeli terhadap teks bahasa Inggris di dalamnya.

Kami tidak menyatakan, bahwa Anda akan mendapatkan dosa dengan menonton ‘Minion’ (Kecuali ada rasa takut karena Anda akan tertawa terus menerus, red)!. Kami akan berbagi beberapa prinsip kehidupan, agar Anda tidak begitu saja menelan mentah-mentah dari film tersebut.

1. Tuhan dan Agama: Penemuan dari Pikiran Manusia

Untuk diketahui, film ini adalah lanjutan dari serial populer ‘Despicable Me’. Di dalam alur cerita, Kevin, Bob, dan Stuart pergi keluar mencari “Master” bangsa mereka. Para pelayan terus berganti antara pemimpin yang berbeda, dari T-rex Dinosaurus kepada Drakula dan Napoleon.

Setiap kali beralih, akhirnya mereka membunuh majikan mereka dengan tangan mereka sendiri. Dimana keluar dari kebodohan mereka sendiri. Namun, tuan mereka ternyata jauh lebih bodoh. Jika Anda bertanya mengapa Drakula tidak bisa merayakan lebih dari 350 ulang tahunnya atau mengapa Dinosaurus tidak ada lagi setelah ribuan tahun, itu adalah ‘Sang Pelayan’ yang mengakhiri semua itu.

Ada indikasi yang jelas bahwa ‘Master Antek’ adalah Dewa spiritual dalam arti agama. Ada ritual dan doa yang ditawarkan untuk menyambut setiap Dewa baru. Ada pesimisme serta keputusasaan setiap kali bangsa hadir yaitu disebut “kafir”. Dan, bersorak atau bersukacita setiap kali Dewa baru ditemukan.

Ini selaras atau sejalan dengan klaim di film itu, bahwa agama merupakan teori buatan manusia. Dan, Dewa merupakan hasil dari imajinasi manusia karena kebutuhan psikologis dan emosional sesaat. Cara ini mampu menembus ke pikiran dan hati anak-anak kita melalui film tersebut.

Pesan lain yang menganggu yaitu terkait dengan sifat ‘Dewa Antek’, dimana mereka semua memiliki kesamaan, harus menjadi jahat.
2. Tuhan Itu adalah Iblis

Para pelayan memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana Tuhan baru mereka harus seperti, “Ia” atau “Dia” dan harus kejahatan murni. Inilah sebabnya mengapa mereka pergi ke sebuah konferensi kejahatan untuk mencari orang yang paling jahat, namun yang terjadi adalah sebaliknya.

Mereka memenangkan kontes dan mendapatkan kehormatan menjadi ‘Antek-nya’, dengan hanya untuk mengetahui di kemudian hari harus menjadi jahat, kemudian timbullah pemberontakan terhadap dirinya.

Terlihat jelas, bahwa “Allah adalah Kejahatan”. Kekhawatiran kami, adalah bagaimana ide brillian sang sutradara dikemas secara apik dan dikirim ke generasi muda untuk memberontak terhadap semua ideologi dan keyakinan yang mereka yakini.

Sekedar informasi, pihak Universal Pictures memutuskan untuk merilis film ‘Minions’ pada 10 Juli 2015.

Kisah film ini berawal dari organisme kuning bersel tunggal, kemudian Minions berkembang selama berabad-abad, terus-menerus, yang akan melayani dan membantu penjahat paling ambisius. Spin-off untuk film franchise populer ini akan berjudul ‘Despicable Me Minions’.

Setelah master sebelumnya dari mereka yaitu T-Rex dan Dracula dihancurkan, maka mereka memutuskan untuk mengasingkan diri dan memulai kehidupan baru di Antartika. Karena kurangnya master, Kevin dan dua Minions lainnya (Stuart dan juga little Bob kesayangan) berangkat untuk mencari bos kejahatan yang baru (new evil boss) bagi saudara-saudaranya untuk diikuti.

Mereka menemukan diri mereka berada di sebuah pusat villain convention center dimana mereka bersaing pada haknya untuk menjadi Antek dari Scarlet Overkill, yaitu seorang villain atau penjahat stylish dan ambisius yang bertekad untuk mendominasi dunia dan ingin menjadi super villain perempuan nomer satu. (Sumber: On Islam)

Artikel ini ditulis oleh: