Pangkalanbun, Aktual.co — Direktur DVI Nasional Indonesia Kombes Anton Castelano mengungkapkan, jasad yang berada di dalam laut akan mengalami proses pembusukan sangat cepat. Ketika jenazah tenggelam, kata dia, jasad akan membengkak terisi kandungan nitrogen di bawah laut.
Hal tersebut, sudah barang tentu membuat jenazah korban AirAsia secara visual sulit dikenali
“Ibarat balon yang diisi gas, pada hari ketiga biasanya jenazah akan naik ke atas dan mengambang di permukaan laut,” kata Anton di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1).
Setelah terapung dan terombang-ambing di permukaan laut, jenazah lantas kembali tenggelam ke dasar laut. Pada titik ini, jenazah rentan rapuh asadnya.
“Jika sudah lewat dari tujuh hari, jasad akan seperti agar-agar,” sambung Anton.
Anton menyampaikan, tim evakuasi harus ekstra hati-hati menyelamatkan jenazah yang sudah melewati hari pembusukan. Jika tidak, jasad korban rentan hancur atau pulang dengan kondisi yang tidak lagi utuh badannya.
“Evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby