Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Mahyudin mengukuhkan kepengurusan baru periode 2015-2020. Ia berharap pihaknya bisa ikut andil mensejahterakan petani nasional.

“Untuk memakmurkan petani pedesaan dan demi kejayaan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, saya kukuhkan pengurus DPN HKTI masa bakti 2015-2020, semoga bermanfaat,” ujar Mahyudin di Jakarta, Kamis (28/1).

Selain itu, pihaknya akan menerima mantan anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ingin bertani.
Hal ini terkait pemerintah yang baru saja memulangkan eks anggota Gafatar yang saat di pemukimannya telah membeli sebidang tanah untuk melakukan aktivitas pertanian.

“Harusnya diterima. Mereka WNI juga dan saya kira kalau musim berganti manusia juga bisa berubah. Saat tuhan maha pengampun, masa kita tidak bisa memaafkan orang saat kembali ke jalan yang benar,” kata Politikus Golkar itu

Menurut Mahyudin, mantan anggota Gafatar tidak boleh serta-merta dianggap sebagai orang beraliran sesat. Menurut dia, ada faktor-faktor yang menyebabkan mereka sempat tercebur dalam kelompok tersebut.

Untuk itu, ia menekankan ketika para petani telah hidup sejahtera, maka tidak akan mudah dibujuk mengikuti kelompok beraliran sesat.

“Gafatar itu mungkin ada didalamnya para petani. Itu karena kadang-kadang faktor ekonomi. Korelasinya adalah yang direkrut Gafatar adalah orang-orang yang perekonomiannya rendah jadi gampang dipengaruhi untuk masuk ke paham-paham semacam itu,” jelasnya.

Sejumlah pengurus baru HKTI antara lain Penasehat DPN HKTI Siswono Yudo Husodo, Ketua Dewan Pertimbangan Oesman Sapta Odang, Ketua Badan Pertimbangaan Organisasi Benny Pasaribu, Wakil Ketua Umum DPN HKTI Nur Achmad Affandi, Suwandi Thahir, Sekjen DPN HKTI Erwin TPL Tobing.

Artikel ini ditulis oleh: