Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar

Jakarta, Aktual.com – Kondisi politik di Indonesia dewasa ini menunjukkan demokrasi yang tidak sehat. Perseteruan di antara pendukung menjadi salah satu indikator.

Ketua Pemuda PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak tak segan menyebutkan konflik antara pendukung Jokowi dengan Prabowo sebagai contoh mutakhir dari kondisi ini.

Dahnil menilai, masing-masing kubu hanya melihat masalah seolah dari kaca mata kuda dan mendukung idolanya secara membabi buta. Hal ini tak ubahnya seperti perseteruan di antara pendukung selebritis yang tidak terima jika mendengar kabar miring tentang idolanya.

“Perdebatan politik kita mirip (perdebatan di antara) pendukung Agnes (Agnes Monica) dan Anggun (Anggun C. Sasmi). Apa pun yang dilakukan Jokowi benar, Prabowo juga begitu,” ujar Dahnil dalam sebuah diskusi di kediaman Rizal Ramli di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (9/7).

Menurut Dahnil, kondisi ini sama sekali tidak menyehatkan dan tentunya bukan hal yang menggembirakan dalam perkembangan politik di tanah air.

“Kita dibodohi oleh narasi yang menghina nalar publik. Setelah Pak Jokowi (memimpin), akal sehat tidak boleh hadir, (hanya) ditarik oleh afiliasi tertentu. Saya kritik Jokowi, dibilang dukung Prabowo. Kalau puji Jokowi, disebut Jokowers,” tandasnya.

Ia bahkan menyebut adanya kemunduran dalam kehidupan demokrasi karena perdebatan ini. Sebab, hal ini akan menjauhkan masyarakat dari aspek logika dan daya kritis, dalam memilih figur yang tampil dalam Pemilu.

“Jelas ini tidak memajukan, tapi menterbelakangkan demokrasi. Sehingga menghasilkan akal sehat ini absen. Seolah, nalar sehat kita tidak boleh hadir,” paparnya.

Dahnil menambahkan, situasi ini terjadi sejak Indonesia dipimpin oleh Jokowi. Masyarakat, kata Dahnil, telah dibodohi dan terjebak dengan persaingan antara Jokowi dengan Prabowo.

“Kita dibodohi oleh narasi yang menghina nalar publik. Setelah Pak Jokowi (memimpin), akal sehat tidak boleh hadir, (hanya) ditarik oleh afiliasi tertentu. Saya kritik Jokowi, dibilang dukung Prabowo. Kalau puji Jokowi, disebut Jokowers,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan