Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. DOK/IST

Bandarlampung, Aktual.com – Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 407 kali kegempaan letusan sepanjang pengamatan Rabu (21/11) hingga Kamis (22/11) dini hari.

Tak hanya itu, melalui CCTV juga diketahui adanya sinar api dengan lontaran lava pijar setinggi 100 meter pada malam hari.

Demikian diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/11).

“Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan lontaran lava pijar tinggi lebih kurang 100 meter. Terdengar suara dentuman dan getaran dirasakan lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Ombak laut tenang,” demikian tertulis dalam rilis itu sebagaimana dilansir Antara, Kamis (22/11).

Sepanjang pengamatan itu, kata BMKG, aktivitas kegempaan Letusan sebanyak 407 kali, amplitudo 40-58 mm, durasi 26-283 detik. Tremor Harmonik 2 kali, amplitudo 12-17 mm, durasi 47-54 detik. Vulkanik Dangkal 19 kali, amplitudo 3-35 mm, durasi 6-16 detik. Vulkanik Dalam 6 kali, amplitudo 35-45 mm, S-P 1-2 detik, durasi 12-17 detik. Tremor Menerus amplitudo 5-40 dominan 5 mm.

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini sepanjang pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 25-31 derajat Celsius, kelembapan udara 78-94 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan