“Kita ingin menjadikan nama Kopi identik dengan Indonesia, sehingga jika ada nama kopi, maka itu pasti kopi asli Indonesia,” jelas Joshua.

Guna memasarkan nama KOPI sebagai brand kopi asal Indonesia, maka Bekraf merangkul sejumlah pemilik brand kopi dan brand kafe Indonesia serta menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk melakukan perjalanan atau “roadshow” di Amerika Serikat dan Kanada.

“Brand merupakan fokus kita dalam roadshow ini mengingat nilai tambah terbesar ekonomi kreatif terdapat pada kekayaan intelektual yang terkandung di dalamnya,” jelas Joshua.

Selama roadshow yang akan dilaksanakan pada 13-24 April 2018 tersebut, delegasi Indonesia akan mengunjungi sejumlah kafe ternama Los Angeles, San Fransisco, Portland, dan Seattle di AS dan Vancouver di Kanada guna menggali informasi dengan para pebisnis kopi setempat mengenai tantangan dan peluang untuk membuka dan memasarkan brand kopi dan brand kafe Indonesia di kota-kota tersebut.

Perjalanan bisnis tersebut diharapkan membuka jalan bagi berdirinya brand kopi dan kafe Indonesia di AS dan Kanada, serta di negara-negara lainnya.

Organisasi Kopi Internasional menempatkan Indonesia di peringkat keempat sebagai eksportir kopi dunia pada periode 2016-2017 dengan 6,891,000 bungkus kopi (1 bungkus = 60 kilogram) atau sekitar 413.460.000 kilogram.

Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar negara dengan peminum kopi terbanyak. Secara per kapita, masyarakat Finlandia adalah peminum kopi terbanyak di dunia, sebesar 12 kilogram kopi per orang per tahun.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby