Jakarta, Aktual.co — Banyak sumber yang menyebutkan, bahwa peredaran Dolar AS palsu yang sangat mirip dengan Dolar asli dilakukan oleh pihak Korea Utara. Namun, beberapa sumber lain menyatakan bahwa, CIA berada di balik peredaran uang palsu tersebut. Tapi benarkah?
Investigator dari Amerika Serikat, McClatchy memperoleh audit dari kantor akuntan internasional Ernst & Young atas nama pemerintah Macau yang menunjukkan hanya satu kasus uang palsu ditemukan di Bank Macau ‘Banco Delta Asian’, Bank terbesar di kawasan Asia tersebut. Pada 1994 silam,
Bank menemukan beberapa catatan serta memberitahukan pihak berwenang. Dan orang-orang yang terlibat dalam peredaran uang palsu tidak berasal dari Korea Utara.
Bank tersebut mencoba memverifikasi sumber dana Deposito terbesar, apakah berasal dari Korut, Meskipun, dikhawatirkan akan meluas, dimana Bank Macau itu akan memberika bunga insentif tinggi, dimana Nasabah dari Korut tertarik menanamkan uangnya di Bank itu, tapi instansi terkait menolaknya.
Jadi, pertanyaannya bagaimanakah Ernst & Young mengetahui peredaran uang palsu di Bank BDA, Macau? Dan, insentif apa yang harus dikeluarkan untuk mengurangi jumlah peredaran uang palsu tersebut. .
Untuk diketahui, BDA merupakan salah satu bank terbesar di Macau, dan pemegang saham utamanya yakni, Stanley Au, sebagai Wali Kota (Eksekutif) disana.
McClatchy mencari jalan lain dalam menemukan transaksi mencurigakan yang diterima di Macau.
Di tempat yang berbeda, sumber lain yang diperoleh oleh Jurnalis AS dari Secreet Service menyebutkan, bahwa Intelijen Amerika Serikat terlibat dalam peredaran uang palsu dari Korea Utara, dengan kedekatan penguasa setempat yang berkuasa di Korut kala itu, Kim Jong Il.
Namun sayang, Departemen Luar Negeri AS, tidak mempunyai data atau fakta valid serta detail terhadap peredaran Dolar AS tersebut.
Meskipun, Pemerintah AS telah mengirim ‘mata-mata’nya ke Korut untuk menyelidiki kasus pembuatan Dolar palsu di Korut, saat Negeri Komunis itu dikenakan sanksi PBB atas pemilikan senjata kimia dan nuklir, namun investigator AS gagal menuntaskan penyelidikannya. (Bersambung…..)
Artikel ini ditulis oleh:

















