Kediri, aktual.com – Sejumlah daerah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih kesulitan mendapatkan air bersih sebagai dampak kemarau panjang yang terjadi di musim ini.
“Di daerah kami air sulit didapat. Sudah sejak dua bulan lalu sumur warga mulai menyusut airnya karena kemarau panjang ini,” kata Basuki, perangkat Desa Bobang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, di Kediri, Jumat (8/11).
Ia mengatakan saat ini warga lebih banyak mengandalkan kiriman air bersih dari BPBD Kabupaten Kediri. Pengiriman air dilakukan sebanyak tiga tangki dalam sehari dengan kapasitas 12 ribu liter.
Sejumlah daerah yang mengalami kesulitan air itu, salah satunya di Dusun Kembangan, Desa Bobang, Kecamatan Semen. Di dusun ini terdapat 28 kepala keluarga yang kesulitan air bersih. Di daerah lainnya juga terdapat puluhan kepala keluarga yang juga kesulitan air bersih.
Jika tidak ada kiriman air dari BPBD, warga terpaksa meminta air ke saudara maupun tetangga yang sumur mereka masih mengeluarkan air. Itu pun terkadang tidak jernih, karena air semakin dangkal.
Warga juga berharap hujan segera turun, sehingga air bisa kembali mengalir. Mereka bisa memanfaatkan air dengan leluasa untuk kebutuhan makan dan minum tanpa harus menunggu kiriman air dari BPBD Kabupaten Kediri.
Sebelumnya, ratusan warga di Dusun Kalipang dan Dusun Kalinanas, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri juga kesulitan air bersih. Hal ini juga karena pengaruh kemarau panjang.
Komandan Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kediri Windoko mengatakan di Desa Kalipang, ada sekitar 330 kepala keluarga (KK) yang mengalami kesulitan air bersih. BPBD mendistribusikan sekitar 20 ribu liter air bersih untuk kebutuhan warga.
“Kami mengirimkan 20 ribu air bersih untuk memenuhi kebutuhan air warga. Kalau di Desa Kalipang ini krisis air karena kemarau panjang,” ujar dia.
Selain melakukan pengiriman air bersih, BPBD Kabupaten Kediri rencananya juga akan mengirimkan tandon air, mengingat jumlah tandon dengan kebutuhan warga yang masih belum mencukupi. Tandon rencananya akan dikirimkan ke sejumlah titik yang belum ada tandon air, guna memudahkan distribusi bantuan air bersih.
BPBD juga berharap ke depannya akan ada penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat agar tidak kesulitan air bersih saat kemarau panjang terjadi.[Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin