Sejumlah anak kecil mengumandangkan takbir sambil berkeliling di kawasan Bunderan HI, Jakarta,Selasa (5/7/2016). Bagi Umat Muslim Indonesia mengumandangkan Takbir ialah sebagai suatu tanda menyambut hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

Jakarta, aktual.com – Ketua Fraksi PPP DPR RI Reni Marlinawati menyatakan upaya pemerintah dalam merespons berbagai persoalan yang menimpa anak-anak Indonesia patut diapresiasi.

“Seperti penerbitan Perpu No 1 Tahun 2016 tentang ‘Perpu Kebiri’ termasuk pembentukan Satgas Vaksin Palsu oleh Kementerian Kesehatan,” kata Reni, menanggapi peringatan Hari Anak Nasional, di Jakarta, Sabtu (23/7).

Langkah pemerintah ini dapat menjadi ‘role model’ dalam merespons kasus-kasus serupa di waktu mendatang.

Kendati demikian, kata Reni, kedepan perlu ditingkatkan kinerja sejumlah kementerian/lembaga khususnya terkait dengan persoalan anak. Koordinasi antarinstansi dirasa masih belum berjalan dengan ideal.

“Ego kelembagaan masih menjadi ciri lembaga kita. Di samping pula pengawasan terhadap kinerja di jajaran di lapangan kelembagaan masih minim,” katanya.

Setidaknya hal tersebut tampak dengan munculnya kasus-kasus tersebut yang respons lembaganya masih reaktif. Ke depan perlu ditekankan pada langkah-langkah preventif-aktif.

Itulah sebabnya, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2016 ini mendapat kado pahit, yakni skandal vaksin palsu yang saat ini telah meresahkan para orangtua. Kasus ini telah melengkapi persoalan pelik yang menimpa anak-anak Indonesia seperti kekerasan seksual terhadap anak.

“Sejumlah kasus itu menjadi warning keras bagi kita tentang persoalan serius yang menimpa anak-anak kita,” kata Wakil Ketua Umum DPP PPP ini.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara