Jakarta, Aktual.com — Sejumlah pedagang keliling di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten membutuhkan penguatan modal untuk mengembangkan usaha untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.
“Kami sehari-hari berjualan relatif terbatas, karena kesulitan permodalan itu,” kata Uni, seorang pedagang keliling warga Dukuh Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak, Minggu (9/8).
Selama ini, dia berjualan keliling antar perkampungan di wilayah Rangkasbitung dengan menjajagan aneka makanan, seperti ketan, buras, bala-bala, donat, pisang goreng dan goreng uli. Namun, dia saat ini relatif terbatas karena kesulitan permodalan.
“Saya kira saat ini modal Rp 100 ribu tidak cukup untuk berjualan,” katanya.
Menurut dia, berjualan keliling untuk memenuhi ekonomi keluarga karena suaminya sudah tidak bekerja lagi, dan anaknya yang kini duduk di bangku SMP memerlukan biaya.
Meskipun sekarang sekolah sudah digratiskan SPP bulanan, namun pungutan lainya masih ada. Bahkan, dia mengaku bingung harus melunasi buku Lembaran Kerja Sekolah (LKS) sebesar Rp 140 ribu.
“Kami berharap peemrintah daerah mengucurkan penguatan modal untuk pedagang kecil itu. Bila tidak berjualan dipastikan mengalami kesulitan ekonomi keluarga,” katanya.
Begitu juga Nung, seorang pedagang keliling warga Kelurahan Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak mengaku setiap hari berjualan makanan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Dia berjualan gado-gado keliling antar perkampungan di daerah itu. Namun, saat ini kesulitan permodalan karena harga-harga sayuran melonjak, terlebih musim kemarau.
Karena itu, dia berharap pemerintah daerah memberikan penguatan permodalan agar bisa bertahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. “Kami sekarang berjualan hanya bisa bertahan hidup saja, karena keterbatasan modal itu,” ujarnya.
Pengamatan Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STIA) Wasilatul Falah Rangkasbitung Kabupaten Lebak Encep Khaerudin mengatakan, pemerintah daerah harus mengalokasikan dana APBD untuk penguatan modal pedagang kecil,termasuk pedagang keliling.
Saat ini, jumlah pedagang keliling di Rangkasbitung hingga ratusan orang dan memberikan pendapatan ekonomi keluarga antara Rp 50-70 ribu/hari. Pendapatan sebesar itu, tentu dapat mendongkrak kesejahteraan keluarga.
Pemerintah Kabupaten Lebak menggulirkan program “Lebak Sejahtera”, sehingga memiliki tanggung jawab untuk membantu usahanya agar mereka lebih berkembang.
“Kami mendukung program itu bila untuk kesejahteraan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pedagang kecil tentu membantu pemerintah daerah, sehingga perlu dilakukan pembinaan,termasuk membantu penguatan modal. Sebab mereka sudah memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan keluarga.
“Saya kira jika mereka usaha dengan menjadi pedagang tentu tidak menjadikan beban bagi pemerintah setempat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu