Jember, Aktual.com – Sejumlah rumah di Kabupaten Jember, Jawa Timur rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter, yang berpusat di radius 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang dengan kedalaman 69 kilometer, Rabu (16/11) malam.

“Hingga pagi ini sudah ada laporan empat rumah warga di Kecamatan Mayang, Gumukmas, dan Puger yang rusak akibat gempa bumi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Heru Widagdo di Jember, Kamis (17/11).

Menurutnya satu rumah rusak berat yakni milik Hasan warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang karena rumah berukuran 6×8 meter roboh total, perabot rumah tangga dan satu sepeda motor rusak berat akibat reruntuhan bangunan.

“Gempa bumi juga menyebabkan kerusakan ringan satu rumah warga di Kecamatan Gumukmas dan dua rumah warga rusak sedang di Kecamatan Puger.”

Pihak BPBD Jember, lanjut dia, masih terus menghimpun laporan dari pihak perangkat desa dan kecamatan terkait dengan kemungkinan tambahan kerusakan gempa bumi yang berkekuatan 6,2 SR di wilayah setempat.

“Gempa itu dirasakan cukup kuat di beberapa kecamatan di Jember, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa bisa bertambah, namun kami tetap akan melakukan pengecekan dari informasi warga.”

Informasi yang dihimpun di lapangan, warga di Perumahan Graha Citra Mas dan Perumahan Bumi Tegal Besar sempat panik akibat gempa yang dirasakan warga yang cukup kuat.

Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Karang Kates menyebutkan gempa bumi 6,2 SR di titik koordinat 9.32 lintang selatan dan 113.12 bujur timur, serta tidak berpotensi tsunami terjadi pada Rabu (16/11) pukul 22.10 WIB.

Gempa tersebut tergolong gempa kuat dan berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi atau guncangan dirasakan warga cukup kuat di daerah Kabupaten Malang, Yogyakarta, Lumajang, dan Jember.

“Pemicu gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia yang menunjam lempeng Eurasia dan gempa itu tidak berpotensi tsunami. Kami imbau agar masyarakat tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Musripan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu