London, aktual.com – Sejumlah universitas di Inggris telah membuka kelas Bahasa Indonesia dan di antaranya ada yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof. E. Aminudin Aziz.
Prof. E. Aminudin Aziz pada Kamis mengatakan bahwa Bahasa Indonesia menjadi bagian kurikulum di School of Oriental and African (SOAS) University of London. Kelas Bahasa Indonesia di universitas itu lebih terarah dengan adanya guru khusus dari Indonesia.
Sementara University of Nottingham, ia mengatakan, telah menyediakan kursus Bahasa Indonesia reguler gratis bagi mahasiswa dan masyarakat dan mulai September 2020 akan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan.
Kelas Bahasa Indonesia, menurut Prof. E. Aminudin Aziz, juga ada di University of York, Cranfield University, University College Dublin, University of Glasgow, dan Cardiff University.
“Hanya saja ada sedikit perbedaan untuk kelompok belajar, dimana guru yang diberdayakan adalah para mahasiswa Indonesia,” katanya.
Menurut dia, pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Inggris serta punya minat dan kompetensi diberdayakan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dalam kelompok-kelompok belajar di universitas.
Pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di Inggris, menurut dia, diselenggarakan bermitra dengan Pusat Pengembangan Strategis dan Diplomasi Bahasa, Badan Bahasa, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kami telah merekrut lima guru Bahasa Indonesia baru untuk ditempatkan di berbagai sekolah dan universitas di Inggris,” kata Prof. E. Aminudin Aziz.
Guru-guru Bahasa Indonesia yang baru direkrut akan bergabung dengan para guru serta mahasiswa pascasarjana dari Indonesia di universitas-universitas di Inggris dan Irlandia seperti di Dublin, Glasgow, York, Cranfield, Nottingham, Bristol, dan London.
Prof. E. Aminudin Aziz juga mengatakan bahwa peserta kelas Bahasa Indonesia cenderung meningkat.
“Kami telah mencatat peningkatan jumlah peserta di semua tempat dan saya percaya bahwa jumlahnya akan lebih banyak tahun depan,” katanya.
Peningkatan jumlah peserta Kelas Bahasa Indonesia, menurut dia, terjadi setelah upaya pengenalan Bahasa Indonesia melalui berbagai acara, pendekatan ke universitas, dan uji coba kelas informal Bahasa Indonesia. (Eko Priyanto)
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin