Jakarta, Aktual.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat (Sumbar), meminta Polres Kota Padang Panjang mengusut kasus pengancaman terhadap sejumlah wartawan di daerah itu oleh orang tak dikenal melalui pesan seluler.

“PWI protes keras kepada pihak-pihak yang melakukan pengancaman ini karena merupakan tindakan yang tidak jantan,” kata Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar di Padang, Minggu (17/7).

Menurut dia Polres Kota Padang Panjang harus mengusut kasus pengancaman ini dan memberikan pengamanan kepada para wartawan yang melakukan tugas di daerah itu.

Jika pengancam merasa dirugikan oleh pemberitaan wartawan seperti diatur dalam UU Pers dipersilahkan menyampaikan hak jawab kepada masing-masing media dan atau melaporkannya kepada Dewan Pers bila hak jawab tersebut tidak dilayani, tambahnya.

Ia juga meminta para wartawan di Padang Panjang tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasa dengan tetap berpedoman kepada Kode Etik dan UU Pers.

Sebelumnya sejumlah wartawan di Padang Panjang termasuk Ketua PWI Padang Panjang Syamsoedarman menerima ancaman lewat pesan seluler dari orang tak dikenal.

Pesan itu berbunyi ‘Sebagai Ketua PWI Padang Panjang diminta mengingatkan sejumlah wartawan di Padang Panjang untuk tidak macam-macam’.

SMS diterima Syamsoedarman sejak Senin 11 Juli 2016. SMS bernada sama juga ditujukan kepada wartawan Singgalang, Jasriman wartawan Haluan, Ryan Syair dan wartawan Metro Andalas, Paul Hendri, wartawan Investigasi, Kamal Putra, Wartawan rakyat Sumbar Rifnaldi.

Pengancam juga meminta para penerima SMS untuk mengonfirmasikan perihal ancaman ini ke Kabag Humas Pemko Padang Panjang Ampera Salim. Tapi setelah para wartawan menemui Ampera, yang bersangkutan malah tidak tahu menahu dengan SMS itu.

Kepada sejumlah wartawan tersebut juga dikirim pesan “Hei Bung, kau Jangan sok jadi pahlawan belain kawan kau itu, Saya ingatkan kau, jangan kau coba tulis lagi berita macam-macam tentang ibu Maria kalau tidak kumatikan kau, camkan pesan saya ini”.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby