Jakarta, Aktual.com – Sesumbar Sekda DKI Saefullah yang mengatakan bisa gelontorkan dana Rp1 miliar ke pengurus Masjid Luar Batang asal mendukung penggusuran pemukiman warga, berbuntut panjang.

DPRD DKI akan meminta kejelasan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI terkait pernyataan Saefullah. “Kita mau tahu, itu uang sumbernya dari mana? nomenklatur-nya apa?” ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Syarif, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (4/5).

Sebab selama pembahasan APBD 2016, tidak pernah ada tersebut penganggaran Rp1 miliar, baik untuk penggusuran Luar Batang ataupun untuk pengurus masjid.

Politisi Gerindra itu menduga kemungkinan jika memang benar ada dana sebesar itu, diambil dari dana hibah dan bansos. “Karena dalam draf dan pembahasan di DPRD, nilainya gelondongan dan enggak dijelasin secara spesifik untuk apa,” papar wakil ketua DPD Gerindra DKI ini.

Selain masalah penganggaran, sambung Syarif, pemanggilan juga untuk menanyakan penggusuran kawasan Luar Batang. Pasalnya, Pemprov DKI belum terbuka secara menyeluruh tentang kebijakan tersebut. “Banyak hal-hal yang belum dipaparkan oleh pemprov,” kata dia.

Draf surat pemanggilan berupa verbal telah dilayangkan ke Ketua DPRD untuk kemudian ditandatangani. “Kita berharap segera mungkin diparaf, biar pemanggilan juga bisa cepat dilakukan,” janji dia.

Diberitakan sebelumnya, Sekda Saefullah saat menyambangi Luar Batang, Senin (2/5) malam lalu, janji mau gelontorkan dana hingga Rp1 miliar untuk bantu pengelola masjid. Tapi, asal mereka mau mendukung penggusuran pemukiman warga.

Hal itu dituturkan sendiri oleh Sekretaris Masjid Keramat Luar Batang, Daeng Mansur Amin. Kata Mansur, janji itu dilontarkan Saefullah saat pertemuan dengan warga di kantor Kecamatan Penjaringan, Senin (2/5) malam.

“Sekda sampaikan ingin memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 milyar sama baju seragam buat marbot masjid asal kita dukung penggusuran,” ucap dia kepada Aktual.com di Masjid Keramat, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/5).

Jelas tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh pengurus masjid. Mereka tetap tidak menyetujui rencana Pemprov DKI menggusur warga Kampung Luar Batang. “Kita nggak tahu itu (dana) untuk apa, tapi Pak Ketua (pengurus masjid) langsung bilang nggak mau, alasannya kas masjid sudah banyak,” tutur Mansur.

Sedangkan keesokan harinya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat dikonfirmasi soal asal-usul uang semiliar itu malah mengaku tidak tahu. “Enggak tahu duit dari mana sekda, mungkin nanti mau rapihin seluruh PKL (pedagang kaki lima), mungkin. Bukan kasih duit ke warga. Duit dari mana sekda?” kata dia, di Balai Kota DKI, Selasa (3/5).

Artikel ini ditulis oleh: