Pekerja melakukan pemasangan kabl listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Cikajang, Garut, Kamis (25/8). Presiden Joko Widodo menekankan agar daerah-daerah yang kurang pasokan listrik diberikan prioritas dalam pembangunan kelistrikan. Baik lewat percepatan dengan mobile power plant maupun lewat kapal, sehingga keluhan dari masyarakat bisa diatasi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Semarang, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan sebanyak 2.853 dusun di Jateng hingga saat ini belum teraliri listrik.

“Kalau dilihat dari jumlah kepala keluarga, yang belum menikmati aliran listrik sebanyak 784.834 kepala keluarga,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Selasa (6/12).

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemprov Jawa Tengah, rasio elektrifikasi Jawa Tengah sampai saat ini baru mencapai 91,1 persen. Dia berharap rasio elektrifikasi ini terus meningkat hingga 100 persen.

Dikatakan, sistem ketenagalistrikan di Jateng merupakan bagian dari satu kesatuan sistem di Pulau Jawa, Madura, Bali yang terhubung secara interkoneksi dengan saluran udara tegangan ekstra tinggi 500 KV dan saluran udara tegangan tinggi 150 KV.

“Dengan sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali atau Jamali, kebutuhan energi di Jateng tidak hanya dipenuhi oleh pembangkit yang ada di Jateng tetapi juga dipasok oleh pembangkit dari Jawa Barat maupun Jawa Timur,” katanya.

Kapasitas daya terpasang pembangkit interkoneksi di Jawa Tengah saat ini sebesar 5.779,97 MW, sedangkan beban puncak terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

“Bahkan di tahun 2016 ini sudah mencapai 3.764 MW, maka rencana pembangunan sutet 500 KV jalur utara Ungaran-Mandiracan harus segera direalisasikan,” katanya.

Dengan demikian akan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan serta perbaikan mutu tegangan atau voltase dan mutu pasokan daya listrik di Jawa-Bali khususnya di Jawa Tengah dan DIY.

“Meski demikian, ada beberapa persoalan yang perlu kita kerjakan bersama-sama untuk menyelesaikannya, salah satunya adalah sosial seperti pengadaan tanah,” katanya.

Pihaknya berharap, pembangunan proyek ketenagalistrikan tidak berdampak negatif pada masyarakat sekitar. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara