Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah mengatakan bahwa proses penertiban merupakan salah satu program Pemerintah DKI Jakarta sebagai bentuk normalisasi sungai untuk mencegah banjir.
“Meski rusuh, penertiban ini tetap kami lakukan. Karena ini salah satu program kami untuk mencegah banjir. Wilayah kampung pulo ini kan sering terjadi banjir,” kata Saefullah di Mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/8).
Soal sosialisasi, Saefullah menegaskan Pemprov sudah berulangkali melakukan sosialisasi. Bahkan berdasarkan informasi dari Walikota Jakarta Timur, sosialisasi sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.
“Sekarang, kita ingin lakukan penggarapan dan pemasangan setfell sepanjang Ciliwung sampai sodetan ke Banjir Kanal Timur (BKT). Itu harus kita tertibkan, dan tetap akan kita tertibkan,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini sebanyak 500 anggota polisi dari Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya disiapkan untuk mengamankan penggusuran di Kampung Pulo. Ada dua unit setingkat kompi (SSK) Sabhara, dua SSK Dalmas dan satu Kompi Brimob. Selain itu, tiga water cannon juga sudah disiapkan untuk menghadapi massa yang berusaha mencegah proses penggusuran di Kampung Pulo.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid