Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan lambannya partai politik mengumumkan calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 antara lain disebabkan faktor kelelahan memenuhi kewajiban politik.
“Untuk kali pertama pasca 1998, Pemilu kita serentak Pilpres dan Pileg, konsekuensinya tentu banyak. Salah satunya, kami partai politik kelelahan mengikuti rentetan kewajiban politik. Ini bukan kami minta dikasihani,” ujar Hinca, Jumat (20/7).
Dia mengatakan belum juga kering jejak Pilkada serentak 2018, partai politik harus memasukkan lebih dari 20 ribu calon anggota legislatif seluruh Indonesia ke KPU.
“Belum tuntas itu, baru mau verifikasi caleg, tanggal 4 Agustus juga sudah harus kau daftar pula capres kau, dikasih waktu sampai 10 Agustus. Artinya kewajiban politik kami besar sekali,” ujar Hinca.
Selain itu, aturan ambang batas pencalonan Presiden sebesar 20 persen juga menjadi pemicu lambannya partai mengumumkan pasangan capres-cawapres. Dengan ketentuan itu tidak ada partai yang bisa melenggang sendiri. Partai harus membangun koalisi dengan proses yang tidak mudah.
“Koalisi itu kan harus duduk bersama dulu, menikah saja harus komunikasi dulu dengan calon mertua,” kata Hinca.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid