Logo PBB

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (22/8) meminta semua pihak terkait untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran, yang terancam berantakan di tengah permusuhan yang meningkat antara Washington dan Teheran.

“Buat Sekretaris Jenderal, kesepakatan nuklir Iran adalah salah satu yang prestasi diplomatik paling penting dalam pencairan kita bagi perdamaian dan kestabilan,” kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam satu talimat di Markas Besar PBB pada Selasa, sebagaimana dikutip Xinhua, di Jakarta, Rabu (23/8).

“Semua yang terlibat perlu berusaha sekuat mungkin untuk mendukung kesepakatan tersebut.” Pernyataan PBB itu dikeluarkan pada saat kritis, ketika kesepakatan antara Iran dan kelima negara besar di dunia, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman dan Rusia menghadapi ancaman serius akan ambruk.

Kepala Atom Iran Ali Akbar Salehi pada Selasa memperingatkan negaranya dapat melanjutkan produksi uranium yang diperkaya dalam tingkat tinggi dalam waktu lima hari, jika kesepakatan 2015 dicabut.

“Jika kami memutuskan, kami dapat mencapai pengayaan (uranium) 20 persen dalam waktu lima hari,” kata Salehi sebagaimana dikutip oleh media negara. Namun ia menambahkan prioritas Iran ialah memelihara kesepakatan nuklir.

Presiden AS Donald Trump, yang selama kampanye pemilihan umumnya, telah menyebut kesepakatan nuklir Iran sebagai “bencana” dan “kesepakatan terburuk yang pernah dirundingkan”, menyetujui sanksi baru atas Teheran pada Agustus karena program rudalnya. Iran menuduh Washington melanggar kesepakatan 2015. Tapi Washington berkilah bahwa sanksi tersebut “tak berkaitan dengan kesepakatan nuklir”.

Presiden Iran Hassan Rouhani telah memperingatkan negaranya dapat mundur dari kesepakatan itu, kalau Washington memberlakukan sanksi baru.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby