Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan garis depan melawan terorisme meningkat di dunia maya, sehingga aksi anti-terorisme jadi makin rumit.
Saat berpidato dalam konferensi tingkat-tinggi pertama PBB mengenai kontra-terorisme, pemimpin PBB itu mengatakan, “Teroris mengeksploitasi media sosial, mengenkripsi komunikasi dan jejaring gelap untuk menyebarkan propaganda, merekrut pengikut baru dan mengkoordinasikan serangan.”
“Terorisme dan fanatisme yang melibatkan kekerasan merusak keamanan dan perdamaian internasional. Keduanya memecah-belah masyarakat, menambah parah konflik, dan merusaka kestabilan seluruh wilayah. Keduanya menghambat upaya kita untuk mendorong dan melindungi hak asasi manusia dan menjadi penghalang bagi pembangunan yang berkelanjutan,” kata Sekretaris Jenderal PBB tersebut.
“Tantangan rumit global ini telah mencapai tingkat yang tak pernah terjadi sebelumnya,” tambah Guterres.
Ia menambahkan, “Itu memepngaruhi setiap negara hari ini.” Ketika berbicara mengenai perkembangan lain, ia mengatakan pelaku teror yang muncul di dalam negeri juga “menguji kemampuan lembaga intelijen dan keamanan dalam negeri”.
Telah terjadi pergeseran ke arah serangan yang tak terlalu canggih terhadap sasaran yang lebih empuk, yang lebih sulit untuk dideteksid an dicegah, katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid