Guterres, yang dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed, yang baru terpilih dan dikenal luas sebagai Farmajo, mengatakan kemarau saat ini di Somalia memerlukan “reaksi besar internasional”.
PBB pada Februari mengumumkan Somalia terjerumus ke dalam kelaparan, enam tahun setelah kemarau kematikan yang merenggut 250.000 nyawa.
Pemimpin PBB tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua di Jakarta, Selasa malam, dijadwalkan bertemu dengan pemimpin negeri itu dan anggota masayrakat internasional untuk mendorong upaya menghadapi kemarau.
Lembaga bantuan kemanusiaan telah menyerukan bantuan internasional dan memperingatkan langkah mendesak harus dilakukan guna mencegah negeri tersebut terperosok ke dalam kelaparan sekalipun saat pemerintah baru memangku jabatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby