Personel militer berpatroli di depan istana kepresidenan di Nur-Sultan, Kazakhstan, 6 Januari 2022.(Foto oleh Kalizhan Ospanov/Xinhua)

PBB, Aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah meminta pihak-pihak di Kazakhstan untuk menahan diri dari kekerasan dan mempromosikan dialog guna mengatasi situasi yang bergejolak, kata juru bicaranya, Kamis.

Badan dunia terus mengikuti situasi di Kazakhstan dengan sangat dekat dan telah ada beberapa kontak antara PBB dan otoritas nasional, termasuk panggilan pada Kamis pagi antara perwakilan khusus Sekjen untuk Asia Tengah, Natalia Gherman, dan Deputi Luar Negeri. Menteri Akan Rakhmetullin dari Kazakhstan, kata Stephane Dujarric, juru bicara.

“Selama pertukaran ini, seruan untuk menahan diri, menahan diri dari kekerasan dan mempromosikan dialog untuk mengatasi situasi tersebut ditegaskan kembali oleh Natalia Gherman atas nama sekretaris jenderal,” kata Dujarric dalam jumpa pers harian.

Mengenai laporan korban, dia mengatakan sulit bagi PBB untuk mengkonfirmasi mereka.

“Tapi yang jelas semua demonstrasi harus damai. Orang punya hak untuk mengungkapkan keluhan mereka. Itu harus dilakukan dengan damai. Dan pasukan keamanan perlu melindungi hak itu dan menunjukkan dan bertindak dengan menahan diri,” katanya.

Pada kedatangan pasukan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Kazakhstan, Dujarric mengatakan PBB diberitahu pada Kamis pagi oleh CSTO tentang pengerahan pasukan.

“Saya pikir, bagi kami, yang penting adalah pasukan keamanan, apakah mereka Kazakh atau apakah mereka pasukan non-Kazakh, perlu menegakkan standar hak asasi manusia yang sama, yaitu untuk menahan diri dan melindungi hak-hak orang untuk berdemonstrasi secara damai, ” kata juru bicara.

Hingga 101 personel internasional dan 530 staf nasional termasuk dalam pengaturan keamanan PBB di Kazakhstan. Semua orang aman dan bertanggung jawab, kata Dujarric.

(Xinhua)

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah