Jakarta, Aktual.com —Proses ujian yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI-P) pada para calon gubernur dan wakil gubernur turut menyinggung isu mengenai reklamasi Teluk Jakarta.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P di Jakarta, Rabu (11/5), diangkatnya isu tersebut merupakan bagian dari tes terhadap kesensitifan para calon terhadap permasalahan yang sedang dihadapi warga Jakarta.
“Karena itu isu yg sedang hangat sekarang.Nanti diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membangun politik yang berkeadaban,” tutur Hasto menjelaskan.
Pada proses “fit and proper test” itu, para calon juga akan dinilai melalui hasil laporan uji wawancara dan pemaparan pada aspek kemampuan mengatasi hambatan, intelektual, manajerial, kepemimpinan, dan integritas.
Pada akhirnya, ujar Hasto melanjutkan, akan ada rekomendasi dari panitia penjaringan yang menggunakan metodologi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
“Nanti hasilnya ada yang direkomendasikan, direkomendasikan dengan catatan, dan yang ditolak. Ini adalah penilaian yang obyektif, akan dipadu juga dengan hasil interview,” kata Hasto memaparkan.
Pada tes tersebut, sebanyak 26 peserta calon gubernur dan wakil gubernur telah hadir dari total 35 calon yang mendaftar di DPD PDI-Perjuangan untuk ikut serta dalam Pilkada yang akan berlangsung pada bulan Februari 2017.
Di antara para peserta yang hadir terdapat sejumlah tokoh dan politisi nasional seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Abraham Lunggana atau haji Lulung, dan Mischa Hasnaeni Moein atau yang kerap dipanggil Wanita Emas.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid